Larangan itu mulai efektif per hari ini setelah Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi Turki (BTK) menerbitkan keputusan di situs webnya.
Langkah ini berlaku dua hari setelah Turki mengkritik Instagram lantaran menghapus setiap unggahan berisi pesan belasungkawa terhadap kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh.
Pada Rabu (31/8), Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki Fahrettin Altun mengkritik platform lantaran memblokir unggahan belasungkawa atas kematian Haniyeh.
"Ini murni dan sederhana adalah penyensoran," kata Altun di X,
Altun memprotes langkah itu dilakukan Instagram tanpa memberikan penjelasan soal pelanggaran kebijakan apa pun.
Dikutip Reuters, hingga kini belum ada komentar langsung dari induk Instagram Meta Platforms Inc META.O tentang klaim Altun ataupun keputusan Turki hari ini.
Ismail Haniyeh dinyatakan tewas dalam serangan di kediamannya di Teheran pada Rabu (31/7) dini hari. Hamas menuduh Israel dalang di balik serangan ini.
Menurut investigasi sejauh ini, Haniyeh tewas bukan karena serangan rudal, melainkan ledakan bom yang ditanam jauh-jauh hari di tempat dirinya menginap di Teheran.
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA