"Harapannya, semua teknologi pangan baru yang diterapkan bisa membantu para UKM binaaan agar lebih berkembang," urainya.
Baca Juga: Predrag Lukic Ungkap Alasan Pilih Latih Bima Perkasa Jogja untuk IBL 2024
MoU yang dijalin PT Sriboga Flour Mill dengan FTP UGM, lanjut Rike, merupakan bentuk komitmen pihaknya dalam menjalankan program pemberdayaan UMKM dan program pengabdian masyarakat.
Salah satunya adalah teknologi pangan pengembangan tepung porang yang bisa diolah menjadi tepung sebagai bahan baku pembuatan mi rendah kalori.
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof Dr Ir Eni Harmayani MSc mengatakan, pihaknya sudah mulai mengembangkan porang dengan petani di wilayah Jawa Timur, NTT, Madiun, Wonogiri dan Kediri.
Selama ini porang hanya diekspor ke China atau Jepang dalam bentuk chips, kemudian di sana dicampur dengan komposisi lain lalu dikembalikan lagi dalam bentuk sari pati ke Indonesia dengan harga yang jauh lebih mahal.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmerapi.com
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA