PARADAPOS.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sayangkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang gagal lolos ke Senayan untuk pertama kalinya.
PPP sudah dipastikan gagal lolos ke Senayan setelah partai berlambang Ka'bah tersebut tidak mampu mencapai parlementary threshold atau ambang batas parlemen 4 persen pada Pemilu 2024. Jajaran PPP pun langsung bereaksi atas hasil yang mengejutkan mereka.
PPP berencana menguggat penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu ke Mahkamah Konstitusi dalam gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU).
Kegagalan PPP menembus kursi DPR RI merupakan sebuah ironi, sebab ini pertama kali terjadi sejak partai berideologi Islam itu berkiprah di pentas politik nasional.
Dilansir laman partai, PPP dibentuk pada 5 Januari 1973, yang merupakan hasil fusi atau penyatuan 4 partai Islam yang ada pada saat itu, yakni Partai Nahdlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam Perti.
Kabar tidak lolosnya PPP ke Senayan menyayangkan banyak pihak, tak terkecuali Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang masih berharap PPP ada di Senayan.
Gus Yahya menyadari lolos tidaknya partai politik meraih kursi DPR RI diatur dengan ketentuan dan parameter yang jelas, yakni dukungan rakyat pada saat pemilu. Ia meminta jajaran PPP apabila keberatan dengan hasil penetapan, bisa menggugatnya sesuai aturan yang berlaku.
Artikel Terkait
PP 38/2025: Akses Pendanaan Murah dengan Bunga Ultra-Rendah untuk Pemda & BUMN
Prabowo & Jonan Bahas Program Kerakyatan: Dukungan untuk MBG, Koperasi Desa, dan Sekolah Rakyat
Ekonomi Hijau Indonesia: Strategi, Perpres 110/2025, dan Dampaknya
Ismail Fahmi Ungkap Penggiringan Opini Demo DPR di Sidang MKD: Analisis Media Sosial