"Jadi jangan kita terus "torpedo" karya-karya bagus yang baru dimulai," katanya.
Luhur juga mengingatkan pentingnya menghormati karya-karya baik dari Presiden sebelumnya.
"Kita harus hormati juga. Itulah budaya Indonesia. Kita harus kompak semua bangsa ini karena masalah yang dihadapi bangsa Indonesia ini masalah yang rumit dan kompleks karena global masalahnya begitu," ucap dia.
Ia juga meminta masyarakat untuk menjaga budaya santun saat mengkritik pemerintah.
"Demokrasi itu betul. Tapi jangan demokrasi itu jadi merusak budaya sopan santun. Kita berbicara, berbahasa yang tidak menghormati orang yang sudah berkarya buat negeri ini dengan berburuk sangka dengan cepat," ujar Luhut
Dalam kesempatan itu, Luhut juga menyatakan bakal membela Jokowi.
"Kemudian berburuk sangka dengan cepat. Saya kan pembantu Presiden Jokowi selama 10 tahun, saya saksi hidup," ucapnya.
Sumber: Tempo
Artikel Terkait
Partai Golkar Terancam Jeblok di Pemilu 2024: Penyebab, Kritik Kader, dan Solusi
Megawati Perintahkan Kader PDIP Bantu Korban Bencana: Tugas Kemanusiaan Tanpa Pandang Bulu
Peran Dasco 2025: Jembatan Politik Megawati dan Abu Bakar Baasyir untuk Stabilitas Indonesia
Pencopotan Musa Rajekshah dari Golkar Sumut Dikritik, Dinilai Abaikan Bantuan Korban Banjir