Ternyata Begini Awal Mula Kisah Hercules Berutang Nyawa ke Prabowo

- Jumat, 02 Mei 2025 | 13:30 WIB
Ternyata Begini Awal Mula Kisah Hercules Berutang Nyawa ke Prabowo

PARADAPOS.COM - Awal mula Hercules berutang nyawa ke Prabowo. Cerita soal Kopassus ketika di Timor Timur.


Dalam acara Kick Andy tahun 2007, Hercules mengaku pernah dibacok sebanyak 16 kali.


Meski begitu, ia tetap selamat. Separuh dari tangan kanan Hercules, yakni dari bagian siku ke bawah, menggunakan tangan palsu.


Bukan hanya tangannya yang palsu, satu dari dua bola matanya juga buatan manusia. Hercules pernah ditembak di bagian mata dan pelurunya pun tembus ke belakang kepala.


Karena rentetan kejadian tersebut Hercules dijuluki sebagai sosok preman yang tidak bisa mati.


Jauh sebelum Hercules malang melintang di dunia preman hingga menjadi pebisnis, Hercules sebelumnya tinggal di Timor Timur.


Demi memperjuangkan wilayah Timor Timur, yang kini berubah nama menjadi Timor Leste, Hercules hijrah ke Jakarta. 


Ia menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) dan mengemban tugas sebagai juru angkut logistik.


Sebelum 'diadopsi' oleh militer Indonesia sebagai TBO, Hercules hanyalah seorang yatim piatu yang kehilangan kedua orangtuanya dalam pengeboman wilayah Ainaro di tahun 1978, seperti ditulis New Mandala.


Menurut Hercules, dia berutang nyawa kepada Prabowo Subianto yang kala itu menjabat sebagai kapten Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Timor Timur.


Hercules bahkan pernah berujar, "Prabowo adalah satu-satunya orang yang bisa menyerang saya tanpa saya mengangkat tangan untuk membalasnya."


Suatu hari saat mengirimkan logistik untuk tentara di Timor Timur, helikopter yang dinaiki Hercules mengalami kecelakaan.


Tangan kanannya terluka parah hingga ia harus dilarikan ke Jakarta dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.


Namun, nahas, tangan kanannya tidak bisa tertolong dan harus diamputasi.


Tak tahan dengan perawatan di RSPAD, Hercules pun kabur dari rumah sakit. Ia akhirnya terjerumus ke dalam 'lembah hitam' Tanah Abang.


Halaman:

Komentar