PARADAPOS.COM - Awal mula Hercules berutang nyawa ke Prabowo. Cerita soal Kopassus ketika di Timor Timur.
Dalam acara Kick Andy tahun 2007, Hercules mengaku pernah dibacok sebanyak 16 kali.
Meski begitu, ia tetap selamat. Separuh dari tangan kanan Hercules, yakni dari bagian siku ke bawah, menggunakan tangan palsu.
Bukan hanya tangannya yang palsu, satu dari dua bola matanya juga buatan manusia. Hercules pernah ditembak di bagian mata dan pelurunya pun tembus ke belakang kepala.
Karena rentetan kejadian tersebut Hercules dijuluki sebagai sosok preman yang tidak bisa mati.
Jauh sebelum Hercules malang melintang di dunia preman hingga menjadi pebisnis, Hercules sebelumnya tinggal di Timor Timur.
Demi memperjuangkan wilayah Timor Timur, yang kini berubah nama menjadi Timor Leste, Hercules hijrah ke Jakarta.
Ia menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) dan mengemban tugas sebagai juru angkut logistik.
Sebelum 'diadopsi' oleh militer Indonesia sebagai TBO, Hercules hanyalah seorang yatim piatu yang kehilangan kedua orangtuanya dalam pengeboman wilayah Ainaro di tahun 1978, seperti ditulis New Mandala.
Menurut Hercules, dia berutang nyawa kepada Prabowo Subianto yang kala itu menjabat sebagai kapten Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Timor Timur.
Hercules bahkan pernah berujar, "Prabowo adalah satu-satunya orang yang bisa menyerang saya tanpa saya mengangkat tangan untuk membalasnya."
Suatu hari saat mengirimkan logistik untuk tentara di Timor Timur, helikopter yang dinaiki Hercules mengalami kecelakaan.
Tangan kanannya terluka parah hingga ia harus dilarikan ke Jakarta dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Namun, nahas, tangan kanannya tidak bisa tertolong dan harus diamputasi.
Tak tahan dengan perawatan di RSPAD, Hercules pun kabur dari rumah sakit. Ia akhirnya terjerumus ke dalam 'lembah hitam' Tanah Abang.
"Saya mau mandiri. Tiba di Tanah Abang, saya tinggal di kolong jembatan," kata Hercules dikutip dalam buku Kick Andy Kumpulan Kisah Inspiratif.
Kehidupan preman pun dimulai. Hercules awalnya tidak disegani dan sering dilawan oleh preman lain.
Karena hal itulah ia selalu membawa golok panjang.
"Daripada dibunuh, lebih baik saya bunuh duluan," kata Hercules.
"Bahkan waktu itu, setiap malam saya tidur dengan golok selalu siap di tangan. Kondisi waktu itu sangat rawan. Lengah sedikit, lawan akan menyerang," lanjutnya.
Hercules dan kelompoknya pun malang melintang di kawasan Tanah Abang sejak 1980-an. Pria berambut ikal ini sering kali lolos dari maut.
Ia disegani banyak orang karena keberaniannya yang besar.
Terbukti, dirinya tak pernah takut pada siapa pun terkecuali Prabowo Subianto.
Ia justru sangat patuh dan tunduk atas perintah orang nomor 1 di Indonesia tersebut.
Bahkan, saat masa Pilpres 2024 Hercules selaku ketua GRIB Jaya erang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
GRIB adalah ormas yang dibentuk oleh Rosario de Marshall atau Hercules pada 2011.
Ormas ini memiliki ratusan ribu anggota yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
Hercules kala itu menyebut, dukungan ini merupakan harga mati dan tidak bisa diganggu gugat.
Pantas saja Hercules bersama ratusan anak buahnya menjadi pendukung setia Prabowo Subianto.
Kini, Hercules sedang dibuat murka oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Hasan Nasbi Diyakini Kena Teguran Keras Seskab Sebelum Putuskan Mundur
Bahlil Ingin Jadikan Jawa Tengah Lumbung Suara Golkar
Said Iqbal: Dewan Kesejahteraan Buruh yang Dijanjikan Prabowo Saat May Day Ide Spontan Dasco
Pembatalan Mutasi Letjen Kunto Makin Timbulkan Spekulasi di Publik