PARADAPOS.COM - Keterbelahan sikap para purnawirawan terhadap posisi Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden RI ditanggapi analis komunikasi politik Hendri Satrio alias Hensat.
Lewat akun X miliknya, Hensat menyebut bahwa ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, posisi seorang Wapres memicu perpecahan di kalangan mantan petinggi militer.
“Purnawirawan terbelah, ada yang membela, ada yang kritis. Baru kali ini terjadi di Indonesia,” ujar Hensat seperti dikutip redaksi, Minggu 4 Mei 2025.
Menurutnya, purnawirawan TNI biasanya menunjukkan sikap yang relatif solid dalam menyikapi dinamika politik nasional, namun kehadiran Gibran yang masih muda dan dinilai minim pengalaman memunculkan perbedaan tajam di internal mereka.
Sebagian purnawirawan menyatakan dukungan penuh pada Gibran, menganggapnya sebagai simbol regenerasi dan keterlibatan generasi muda dalam politik.
Namun di sisi lain, tak sedikit pula yang mengkritisi langkah politik Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi yang dianggap terlalu mendorong anaknya hingga ke posisi strategis dalam pemerintahan.
“Baru pertama terjadi di Indonesia, ada keterbelahan gegara posisi Wapres. Duh, Negeriku, Negeri Cintaku," tutup Hensat dengan nada prihatin.
Persatuan Purnawirawan TNI-Polri yang didalamnya terdapat Jenderal (Purn) Agum Gumelar hingga Jenderal (Purn) Wiranto menyatakan sikapnya dalam mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Sebaliknya Forum Purnawirawan Prajurit TNI mengusulkan Wapres Gibran Rakabuming Raka diganti. Mereka beralasan proses pemilihan Gibran melanggar hukum.
Kelompok ini terdiri dari mantan Wapres Try Sutrisno, Fachrul Razi, Tyasno Soedarto, Slamet Soebijanto, dan Hanafie Asnan.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Agum-Wiranto dan Purnawirawan TNI-Polri Berkumpul, Dukung Penuh Prabowo
AHY: Jangan Biarkan Politik Dikuasai yang Jahat
Pengamat: Prabowo Gunakan Politik Melingkar Hantam Gibran & Jokowi!
Biang Kerok Penyebar Ijazah Jokowi Ternyata Politikus PSI, Ini Orangnya!