"Kita menyadari keberadaan lembaga think tank ini juga menjadi justifikasi untuk tindakan-tindakan dan langkahnya Prabowo," kata Arsinaldi saat dihubungi, Sabtu (5/7/2025).
Dengan justifikasi yang positif, Prabowo terlihat memiliki legacy yang dapat dijadikan modal pada Pilpres 2029.
"Karena bagaimanapun, sekarang kan sudah banyak kritik terhadap Prabowo. Dan orang mencoba juga untuk, ibaratnya, mempertahankan bahwa Prabowo itu hebat, tapi faktanya tidak seperti itu," kata Asrinaldi.
Kebutuhan atas legacy itu menjadi penting, karena persaingan pada Pilpres 2029 sangat ketat, setelah MK menghapus ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden.
Konsekuensinya persaingan semakin terbuka, karena akan banyak kandidat-kandidat calon presiden-wakil presiden yang bertarung.
Mengutip dari Antara, Dewan Penasihat Prasasti Hashim Djojohadikusumo menyebut bahwa Prasasti hadir sebagai lembaga think tank dengan tugas utama memberikan penilaian objektif terhadap berbagai kebijakan strategis pemerintahan Prabowo.
Dia mengklaim Prasasti tidak akan menjadi alat propaganda pemerintah.
Prasasti ke depan akan menjadi mitra strategis dalam penilaian sejumlah program kebanggaan Prabowo, seperti makan bergizi gratis hingga program ketahanan pangan.
Selain diisi oleh orang dekat Prabowo, terdapat pula sejumlah ahli dengan berbagai latar belakang yang mengisi struktur Prasasti, seperti jajaran Dewan Penasihat terdapat Burhanuddin Abdullah (Gubernur BI 2003-2008), Gandi Sulistiyanto (Dubes RI untuk Korsel 2021-2023), Ellyus Achiruddin, dan Prijono Sugiarto.
Dewan Pengawas diisi oleh Soedradjad Djiwandono (Gubernur BI 1993-1998), Fuad Bawazier (Menkeu 1998), Jimly Asshiddiqie (Ketua MK 2003-2008), Ronald Waas, Ilya Avianti, dan Laode Masihu Kamaluddin.
Dewan Pakar Prasasti beranggotakan figur-figur teknokrat seperti Chatib Basri (Menkeu 2013-2014), Arcandra Tahar (Wamen ESDM 2016–2019), Erica Soeroto, Halim Alamsyah, Nawal Nely, dan Pramudya A Oktavinanda.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Komisi X DPR Dukung Larangan Prabowo Kerahkan Siswa Sambut Kunjungan: Ini Alasannya
Jokowi ke Singapura Saat Sidang Ijazah: Analisis Polemik Sakit vs Agenda Politik
Jokowi ke Singapura Usai Bolos Sidang, Benarkah Alergi Pengadilan?
Jokowi ke Singapura Usai Diminta PSI Istirahat & Mangkir Sidang Ijazah: Fakta Lengkap