Jokowi Sebut PSI Bukan Milik Keluarga, Respons PDIP: Apa Dia Enggak Punya Malu?

- Senin, 21 Juli 2025 | 11:30 WIB
Jokowi Sebut PSI Bukan Milik Keluarga, Respons PDIP: Apa Dia Enggak Punya Malu?




PARADAPOS.COM - Politikus PDI-P Guntur Romli menyentil Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak dimiliki oleh keluarga atau elite tertentu.


Guntur mempertanyakan apakah Jokowi masih memiliki rasa malu atau tidak.


Sebab, pernyataan Jokowi itu dilontarkan di hadapan anaknya sendiri, Kaesang Pangarep, yang menjadi Ketum PSI.


"Jokowi bilang PSI tidak dikuasai oleh keluarga, apa dia enggak punya malu? Menyampaikan hal itu di depan anaknya yang jadi Ketum PSI," ujar Guntur, Senin (21/7/2025).


"Dan Ketua Dewan PSI, Jeffrie Geovanie, menegaskan PSI itu harus ada darah Jokowi atau keluarganya," sambung dia.


Guntur mengatakan, sejak 1 bulan lalu, dirinya sudah tahu bahwa yang menjadi Ketum PSI sudah pasti Kaesang.


Dia menilai, Pemilihan Raya yang digelar PSI untuk mencari ketum baru sama seperti sepak bola gajah.


Meski ada 3 kandidat calon Ketum PSI, kata Guntur, pemenangnya sudah diatur, yakni Kaesang.


"Tapi, seperti yang saya tegaskan 1 bulan sebelum ini, Ketum PSI itu pasti Kaesang. Pemilihan Ketum PSI seperti sepak bola gajah, semua sudah diatur, termasuk siapa yang menang dan sudah ditentukan siapa pemenangnya sebelum kompetisi dimulai," imbuh Guntur.


Jokowi Prediksi PSI Akan Jadi Partai Kuat dan Besar: Tidak Ada Kepemilikan Elite dan Keluarga!




PARADAPOS.COM - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) memprediksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan menjadi partai kuat dan besar, tetapi belum pada tahun 2029 mendatang.


Jokowi menyampaikan hal itu saat berpidato dalam Kongres PSI di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025).


“Saya masuk (ke lokasi) tadi memberikan feeling kepada saya bahwa auranya PSI ini akan menjadi partai kuat dan partai besar. Tapi, jangan tergesa-gesa. Ada step-stepnya. Belum di 2029,” kata Jokowi, seperti dikutip dari Breaking News Kompas TV.


Berdasarkan feeling atau perasaannya, kata Jokowi, PSI akan mulai menjadi partai besar dan kuat pada tahun 2034 mendatang. 


Itu pun dengan catatan seluruh mesin partai bekerja keras.


“Feeling saya akan mulai di 2034, dengan catatan semuanya mesinnya bekerja keras.”


Ia kemudian menjelaskan alasannya yakin PSI akan menjadi partai yang besar dan kuat di masa mendatang.


Pertama, kata dia, PSI sudah memilih sebagai sebuah partai super terbuka (Tbk), yang artinya ‘saham’ partai ini dimiliki oleh seluruh pengurus dan kader.


“Tidak ada kepemilikan elite, tidak ada kepemilikan keluarga apalagi. Semua memiliki saham yang sama,” ucapnya.


Oleh sebab itu, kata dia, seharusnya seluruh anggota dan kader bersama-sama turut membesarkan partai, karena memiliki rasa yang sama terhadap kepemilikan partai.


Alasan kedua ia meyakini bahwa PSI akan menjadi partai besar dan kuat adalah pelaksanaan e-voting dalam pemilihan ketua umum. 


Menurutnya, ini adalah sebuah revolusi demokrasi.


Saat ini, kata Jokowi, mungkin yang berpartisipasi baru 84 persen. 


Tetapi, nantinya jika sistem ini menjadi sebuah model yang baik, bisa jutaan anggota PSI ikut berpartisipasi dalam pemilu raya.


“Muncul calon-calon yang banyak tidak kita perkirakan, nantinya bisa terjadi. Itulah partai super tbk dan pelaksanaan e-voting, voting online, karena setiap anggota memiliki kekuatan, dihargai kekuatannya, dihargai suaranya.”


Jika model politik seperti itu dilakukan, Jokowi meyakini ke depannya tidak akan ada lagi yang namanya poitik di belakang layar, karena semuanya terbuka dan transparan.


“Tidak ada lagi keputusan segelintir orang. Keputusan nanti ada di seluruh anggota.”


“Dan yang paling penting dalam kita berbangsa dan bernegara, saya ingin orientasi seluruh kebijakan yang ada di PSI itu adalah untuk negara, untuk rakyat, untuk bangsa, bukan untuk kelompok dan pribadi-pribadi,” ucapnya.


👇👇



SumberKompas

Komentar