Waduh! Wajah Makin Menghitam, Jokowi Disamakan Dengan Raja Abrahah Si Penghancur Kabah

- Selasa, 22 Juli 2025 | 06:05 WIB
Waduh! Wajah Makin Menghitam, Jokowi Disamakan Dengan Raja Abrahah Si Penghancur Kabah

PARADAPOS.COM - Tifauzia Tyassuma atau akrab disapa dokter Tifa kembali menyoroti perubahan fisik yang terlihat pada tubuh mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi.


Melalui akun X resmi miliknya, dokter Tifa mengunggah gambar tangkapan layar yang memperlihatkan momen Presiden RI Prabowo Subianto tengah diwawancara oleh para awak media. 


Dalam gambar tersebut, terlihat pula Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming yang berdiri di sebelahnya.


Namun, dokter Tifa menyoroti Jokowi yang berada tak jauh dari putra sulungnya. 


Jokowi tampak mengenakan kemeja putih seperti biasa dan terlihat menatap ke arah kamera. 


Dokter Tifa menilai jika wajah Jokowi semakin menghitam.


Sebelumnya, dokter Tifa sendiri menilai bahwa Jokowi terkena autoimun, bukan sekadar alergi biasa seperti yang diberitakan. 


Ia menduga jika Jokowi menerima injeksi steroid dosis tinggi yang kini menyebabkan warna kulitnya menghitam.


"Saya kasihan dengan beliau. Rasa kasihan seorang dokter. Injeksi steroid dosis tinggi menenangkan dan menyenangkan sesaat. 


Tampak sehat sesaat. Tapi kemudian segera diiringi rebound phenomenon. Kulit menghitam dengan cepat, keropos tulang dengan cepat, jalan tertatih menahan nyeri, lekas lelah dan harus duduk menerima tamu," tulis dokter Tifa.


Lebih lanjut, dokter Tifa menilai bahwa tak ada pilihan lain selain penggunaan steroid jika ingin terlihat cepat sembuh.


"Apakah ada alternatif selain steroid high dose untuk mengatasi tanda dan gejala? Kalau memang cepat kelihatan 'sembuh' ya tidak ada lainnya. 


Steroid yang merusak organ dan membunuh adalah pilihan yang tidak ada bagus-bagusnya, tetapi harus dipilih," tambah dokter Tifa.


Dalam cuitan lainnya, dokter Tifa menyamakan Jokowi dengan jenderal perang dari Kerajaan Aksum, Abrahah al-Asyram. 


Ia juga dikenal sebagai raja dari Arab Selatan yang gagal merebut Kabah di Mekah pada sekitar tahun 570 Masehi.


Halaman:

Komentar