Menurutnya, sebagai sahabat politik yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran, pertemuan ini wajar terjadi.
2. Pembahasan Program Strategis Kerakyatan
Interpretasi kedua menduga keduanya membahas program prioritas pemerintah seperti Koperasi Desa Merah Putih, makan bergizi gratis, dan sekolah rakyat.
“Dalam kapasitasnya sebagai wakil presiden dan wakil ketua DPR, mereka diduga membahas bagaimana program populis pemerintah dapat diimplementasikan dengan baik,” ungkap Adi.
3. Meredam Isu Pemakzulan
Spekulasi ketiga mengaitkan pertemuan ini dengan upaya meredam isu pemakzulan yang diusulkan sekelompok purnawirawan TNI.
Adi menjelaskan, secara simbolik pertemuan ini menunjukkan hubungan baik antara eksekutif (wakil presiden) dengan legislatif (DPR).
“Banyak pihak di media sosial menulis ‘isu pemakzulan wasalam’ atau ‘isu pemakzulan tamat’ karena DPR terlihat memiliki hubungan baik dengan wakil presiden,” katanya.
Namun, Adi menekankan isu pemakzulan tidak sesederhana itu dan harus mengacu pada konstitusi.
4. Simbol Hubungan Prabowo-Jokowi
Tafsir keempat melihat pertemuan ini sebagai representasi hubungan baik antara Prabowo Subianto dan Jokowi.
“Gibran adalah representasi politik Jokowi saat ini, sementara Dasco mewakili kubu Prabowo,” analisis Adi.
Pertemuan ini dinilai menjawab spekulasi publik tentang hubungan yang renggang antara istana dengan Jokowi, terutama setelah pemberian amnesti kepada tokoh-tokoh yang dianggap rival politik Jokowi seperti Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong.
Adi meyakini unggahan foto tersebut mengandung intensi politik.
“Secara teori politik, kalau ada unggahan foto semacam ini pasti ada sesuatu. Kenapa di-upload jika tidak penting momentum politiknya?” tanyanya.
Menurutnya, unggahan ini bertujuan mengamputasi isu-isu negatif yang selama ini menyasar Gibran dan Jokowi, sekaligus menunjukkan bahwa hubungan politik antara representasi kedua kubu tetap harmonis.
Adi juga menganalisis gaya politik Prabowo yang tidak hitam-putih.
“Pak Prabowo selalu ingin berdiri di atas semua orang dan merangkul semua pihak yang dinilai berjasa bagi bangsa. Hubungan baik dengan Jokowi tidak berarti bermusuhan dengan PDIP atau Megawati,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa Prabowo menganut mazhab politik inklusif yang mengajak kerja sama semua pihak, termasuk mereka yang pernah berseberangan secara politik.
Meski hanya sebuah foto makan siang, pertemuan Gibran-Dasco berhasil memicu diskusi politik yang mendalam.
Adi menyimpulkan bahwa dalam konteks politik Indonesia, bahkan “elit batuk sekalipun bisa jadi berita.”
“Yang terpenting adalah hubungan elit bangsa ini tetap harmonis dan selalu memberikan solusi terbaik bagi rakyat,” tutup pengamat politik, Adi.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Prabowo Beri Julukan Don Si Kancil ke Dasco & Pesan Legacy untuk Kader Gerindra
Roy Suryo Diperkirakan Lanjut ke Pengadilan Terkait Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Jusuf Kalla Buka Suara Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Kita Harus Terima Kenyataan
Roy Suryo Ditahan, Ijazah Jokowi Akan Diuji di Sidang: Fakta Terbaru