PARADAPOS.COM - Dalam dua kali momen penting di Istana Negara, tidak dihadiri Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.
Momen pertama pada 1 September 2025 lalu, Presiden Prabowo menggelar pertemuan dengan sejumlah pimpinan lembaga negara dan ketua umum partai politik di Istana Merdeka.
Sementara momen terbaru, pelantikan menteri, wamen, Kepala KSP dan pejabat lainnya tak juga dihadiri wapres Gibran Rakabuming Raka.
Jokowi mengatakan Wapres Gibran Rakabuming Raka tidak hadir saat pelantikan menteri pada 17 September 2025 karena kunjungan ke luar negeri. Namun ketidakhadiran Gibran dinilai tidak wajar.
Penilaian itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno.
Dia mengatakan alasan tidak bisa hadir karena kunjungan ke luar negeri sebetulnya sah secara politik.
"Publik pasti tak tahu persis soal ketidakhadiran Wapres di pelantikan menteri alasannya apa. Itu konsumsi elite tertentu. Yang bisa ditangkap itu hanya bahasa politik permukaan soal adanya penugasan di Papua Nugini. Secara politik, ini sah jadi rujukan karena pengakuan 'resmi' dari orang dalam," kata Adi Prayitno saat dihubungi, Sabtu (20/9/2025).
Meski begitu, Adi menilai wajar jika publik tetap berspekulasi liar di balik ketidakhadiran Gibran.
Ia menyebut ketidakhadiran Gibran pada momen penting bukan cuma terjadi satu kali.
"Tapi di luar itu, publik selalu berspekulasi liar. Tak sesederhana atau sebatas ada penugasan lain. Karena ada sejumlah momen penting Wapres tak hadir," ucap dia.
"Misalnya, saat Presiden konferensi pers dengan ketum-ketum partai soal kondisi kisruh akhir Agustus, di situ tak ada Wapres. Termasuk pelantikan menteri, Wapres juga tak hadir, padahal itu momen sakral kenegaraan," lanjut dia.
Karena itulah, Adi menilai wajar ketika anggapan ada yang tak wajar mencuat di publik.
Namun, dia menyebut hanya elite-elite pemegang kunci negeri yang tahu alasan persisnya.
"Wajar jika publik menerka ada sesuatu yang tak wajar, ada sesuatu yang tak biasa soal ketidakhadiran Wapres di momen spesial begitu. Persisnya apa yang terjadi, hanya elite-elite kunci negeri saja yang tahu. Tapi publik melihat ada sesuatu yang terkesan aneh. Meski itu entah apa," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, pada 1 September 2025 lalu, mengatakan, ketidakhadiran Wapres Gibran dalam konferensi pers Presiden Prabowo Subianto bersama dengan pimpinan partai politik dan legislatif.
Hasan menanggapi santai dan mengatakan ketidakhadiran Gibran merupakan fenomena yang biasa saja.
"Tidak kenapa-kenapa. Itu biasa saja," ujar Hasan kepada awak media, Senin (01/09/2025).
Pada 1 September 2025 lalu, Prabowo menggelar pertemuan dengan sejumlah pimpinan lembaga negara dan ketua umum partai politik di Istana Merdeka.
Pertemuan ini berlangsung di tengah situasi demonstrasi yang masih terjadi di sejumlah wilayah dan belum sepenuhnya mereda di Indonesia saat itu.
Sumber: PojokSatu
Artikel Terkait
Pernyataan Jokowi Terkesan Menyandera Prabowo untuk Bersama Gibran di Pilpres 2029
Prabowo 3 Kali Reshuffle Kabinet Dalam 11 Bulan, Lepas Bayang-Bayang Jokowi?
4 Sosok Yang Ragukan Keabsahan Ijazah Gibran, Salah Satunya Jenderal Bintang 3!
Dorong 1 Orang 1 Akun, KSP Qodari: Medsos Sering Jadi Ajang Fitnah