PARADAPOS.COM -Politisi Partai Demokrat, Andi Arief, menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menghadapi sejumlah persoalan di lapangan, namun hal itu menurutnya wajar terjadi dalam tahap awal pelaksanaan program besar untuk rakyat.
“MBG dalam pelaksanaannya ada masalah, harus segera diperbaiki. Program besar buat rakyat memang awalnya banyak masalah,” kata Andi Arief lewat akun X miliknya seperti dikutip redaksi di Jakarta, Minggu, 28 September 2025.
Ia mencontohkan pengalaman dari program bantuan sosial sebelumnya. Antrian penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang sempat kacau bahkan sampai menimbulkan korban.
Demikian juga saat program Gas Melon pertama kali digulirkan, sempat marak insiden tabung gas meledak yang juga menyebabkan korban jiwa.
“Banyak pihak juga dulu yang menyarankan program BLT dan Gas Melon dihentikan. Itu hal biasa,” ujarnya.
Bagi Andi Arief, kritik terhadap MBG harus ditempatkan secara proporsional. Ia menegaskan bahwa program ini masih memiliki banyak ruang untuk penyempurnaan dan perbaikan.
“MBG masih banyak jalan untuk lebih baik,” tandasnya.
Berdasarkan data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), hingga September 2025 telah terjadi 6.452 kasus keracunan anak setelah menerima MBG.
Bahkan ada daerah yang sampai menetapkan kasus keracunan MBG sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), seperti di Kabupaten Bandung Barat, karena keracunan yang terjadi serentak dan secara massal
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Dominasi Dasco di DPR RI: Analisis Jaringan Kabinda, Adidas, dan Dampaknya bagi Demokrasi
KSPI Tolak UMP 2026: Rencana Gugatan ke PTUN & Aksi Massa 29-30 Desember
Pengibaran Bendera Aceh di Lhokseumawe Bukan Subversif, Ini Penjelasan Pakar Hukum
Dokter Tifa Soroti Paparan Bareskrim: Ijazah Jokowi dan Sinyal Usut Koran KR?