Gagal Rebut Tiket Olimpiade 2024, Berikut Tiga Kontroversi Kemenangan Guinea Atas Garuda Muda

- Jumat, 10 Mei 2024 | 05:45 WIB
Gagal Rebut Tiket Olimpiade 2024, Berikut Tiga Kontroversi Kemenangan Guinea Atas Garuda Muda


Pada akhir babak pertama, Rafael Struick sempat mendapat peluang emas untuk menyamakan kedudukan. Namun, saat akan melepaskan tembakan di depan gawang Guinea, Sow Saidou berhasil menggagalkan serangan tersebut.


Guinea juga nyaris menambah keunggulan akibat kesalahan Nathan Tjoe-A-On saat akan melakukan sapuan. Beruntung, Ernando Ari masih bisa menghalau peluang Guinea.


Memasuki babak kedua, tempo permainan sedikit menurun. Namun, Guinea sempat mendapatkan momentum saat Alseny Soumah tinggal menceploskan bola ke gawang kosong. Untungnya, Nathan dengan sigap menghalau bola tersebut.


Menit 67, Marselino Ferdinan dengan aksi individunya berhasil menerobos pertahanan Guinea. Namun, aksi itu tidak menjadi gol.


Pada menit 72, Alfeandra Dewangga dianggap melakukan pelanggaran terhadap Algassime Bah di dalam kotak penalti, Wasit Francois Letexier menunjuk titik putih untuk kedua kalinya bagi Guinea.


Keputusan ini diprotes dengan keras oleh kubu Timnas Indonesia U-23, bahkan pelatih Shin Tae-yong sampai diberikan kartu merah.


Setelah laga dilanjutkan, Algassi Bah yang jadi penendang penalti gagal menceploskan bola, sehingga skor 0-1 untuk Guinea tidak berubah.


Timnas Indonesia U-23 kemudian merespons itu dengan sebuah upaya dari Ramadhan Sananta. Namun, sepakan pemain Persis Solo masih diblok bek Guinea.


Sampai laga usai, skor 0-1 untuk Guinea tidak berubah. Hasil ini membuat Timnas Indonesia U-23 harus mengubur mimpinya berlaga di Olimpiade Paris 2024.

BERIKUTNYA

SEBELUMNYA

Halaman:

Komentar