Proses tersebut telah dilakukan sejak November, dan akan berlangsung hingga Januari 2024 mendatang. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jika Multi Lane Free Flow ini merupakan transaksi pembayaran tol yang dilakukan dalam kecepatan normal dengan menggunakan teknologi nirsentuh. Sehingga pada saat melakukan transaksi pembayaran, pengguna tol sudah tidak perlu lagi memberhentikan kendaraannya demi melakukan tapping elektronik.
Transaksi dengan teknologi MLFF ini akan terhubung lewat aplikasi Cantas di smartphone, dan menggunakan sistem server based dengan teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS). Selanjutnya data kendaraan, akan di kenali menggunakan satelit.
Selanjutnya GPS akan menentukan lokasi yang di determinasi oleh satelit, proses map-matching akan berjalan di central system. Jadi saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, maka sistem akan melakukan kalkulasi tarif.
Penggunaan teknologi baru ini diperkirakan bakal mengurangi waktu transaksi menjadi 4 detik dibandingkan transaksi manual 10 detik. Wacana tentang penerapan MLFF ini sebenarnya telah ada sejak tahun 2021 lalu.
Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bekerja sama dengan Roatex Indonesia Toll System (RITS), anak usaha Roatex Ltd. yang berasal dari Hungaria dalam menciptakan sistem ini. Selain selain memudahkan pengguna jalan, penerapan MLFF ini dapat juga meningkatkan efisiensi pendapatan tol, serta mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat. (Dari berbagai sumber/ Mifta Khurokhmah)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jabodetabek.id
Artikel Terkait