RADARSOLO.COM - Kejahatan berbasis digital masih meresahkan masyarakat, seiring semakin berkembangnya teknologi.
Diperlukan kewaspadaan dan antisipasi ketika menerima informasi yang tak jelas sumbernya.
Termasuk pada kejahatan perbankan yang biasa disebut social engineering atau soceng.
Soceng sendiri merupakan tindak kejahatan yang memanipulasi psikologis korban. Sehingga membocorkan data pribadi dan data transaksi perbankan korban.
Media yang digunakan pelaku untuk mendekati korban pun beragam. Mulai dari telepon, SMS, e-mail, media sosial, dan lainnya.
Terkait dengan banyaknya modus penipuan tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memberikan edukasi dan langkah praktis menghindari diri terjebak dari soceng.
Salah satunya dengan campaign #BilangAjaGaK untuk menolak mentah-mentah segala modus penipuan di platform digital.
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat