Risiko yang Diabaikan Investor
CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, menyatakan kekhawatiran yang lebih besar dibanding banyak pelaku pasar. Dia memprediksi pasar saham AS menghadapi risiko koreksi signifikan dalam 6 bulan hingga 2 tahun ke depan. Faktor ketegangan geopolitik, belanja fiskal besar, dan remiliterisasi global menjadi pemicu utama ketidakpastian.
Euforia AI: Ancaman Gelembung Baru?
Ledakan investasi dalam teknologi kecerdasan buatan generatif memunculkan kekhawatiran gelembung baru. Citigroup memperkirakan belanja infrastruktur AI bisa mencapai USD2,8 triliun hingga 2029. Kesepakatan besar-besaran seperti perjanjian OpenAI dengan Amazon senilai USD38 miliar memperkuat analogi dengan era dot-com yang berakhir dengan keruntuhan pasar.
Analis memperingatkan investor untuk tetap waspada terhadap potensi koreksi pasar meskipun euforia AI masih terus berlanjut. Koreksi dianggap sebagai bagian sehat dari siklus pasar yang dapat terjadi kapan saja.
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat