Baca Juga: Harga Emas Antam Malas Bergerak Berada di Level Rp1.128.000 Per Gram di Perdagangan Senin (8/1/2024)
"Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan turut memperkuat pandangan bahwa suku bunga mungkin tidak mengalami penurunan lebih awal," paparnya.
Gagasan ini semakin diperkuat data Non-Farm Payrolls (NFP) yang menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja pada hari Jumat.
Hal itu memberikan the Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Selain itu, aksi profit taking yang besar juga terjadi setelah kenaikan harga emas yang signifikan hingga Desember 2023. "Logam mulia tersebut berhasil naik lebih dari 10%," kata Fischer.
Melihat ke depan, keputusan The Fed terkait suku bunga akan sangat memengaruhi pergerakan harga emas.
Meskipun masih ada ekspektasi pemangkasan suku bunga, analis di ING mencatat bahwa ekspektasi pemangkasan telah dipindahkan dari bulan Maret ke bulan Mei.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: realitasonline.id
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat