"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham CASA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis direksi bursa.
Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Adapun berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terakhir dipublikasikan, yakni hingga kuartal III 2023, CASA meraih jumlah pendapatan Rp6,12 triliun turun dari pendapatan Rp8,13 triliun di periode sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Kekayaan Menguap Lebih Dari Rp260 Triliun! Begini Nasib Saham Prajogo Pangestu Pekan Ini
Laba sebelum beban pajak mengalami kenaikan yang signifikan, mencapai Rp60,73 miliar dari sebelumnya sebesar Rp57,06 miliar. Sehingga, laba periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mengalami penurunan menjadi Rp34,70 miliar dari sebelumnya Rp39,97 miliar.
Sementara itu, pada periode 30 September 2023, jumlah liabilitas menunjukkan penurunan menjadi Rp21,17 triliun dari sebelumnya mencapai Rp22,69 triliun pada akhir Desember 2022.
Di sisi lain, total aset perusahaan juga mengalami penurunan, mencapai Rp32,73 triliun pada akhir September 2023 dari sebelumnya Rp34,93 triliun pada akhir Desember 2022.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat