Oleh karena itu, lanjut Berry, melalui ekspor komoditas pangan unggulan, provinsi NTB akan lebih terjaga dalam hal ketahanan ekonomi. Kerja sama yang dilakukan dengan Pemda KLU kali adalah upaya untuk meningkatkan ekspor karena berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan Masyarakat serta turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang baik bagi NTB.
"Kerja sama BI NTB dan Pemda KLU juga meliputi ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas padi di KLU yang dapat mendukung pengendalian inflasi di tingkat nasional," jelas Berry.
BI NTB telah memberikan fasilitasi tidak hanya dari sisi produksi, tapi juga dari pendampingan kelembagaan, sehingga memperoleh nilai tambah dan memberikan harga yang terbaik untuk para petani.
“Di bulan Juli-Agustus 2024 akan ada investment forum yang dilaksanakan se Bali-Nusra, di mana kami akan tawarkan juga komoditas yang ada di Provinsi NTB," tuturnya.
Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu mengungkapkan, banyak hal yang diperoleh dari kehadiran BI NTB, khususnya berkaitan dengan komoditi daerah yang dapat diekspor.
"Sekarang bagaimana menggalakkan hal ini untuk dapat mencapai target atau tujuannya, kita akan programkan untuk peningkatan produksi komoditas jambu mete, coklat, vanili, dan kelapa. Semoga kedepannya dapat memenuhi kebutuhan pasar dan kami juga berharap tetap bisa ikut serta dalam pengendalian inflasi di NTB," ucapnya.
Baca Juga: BI NTB Dorong Produktivitas Cabai melalui Penggunaan Pupuk Organik
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: metrontb.com
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat