Baca Juga: Harga Timah Masih Tertekan di Level 24.000 USD
Hanya lima sektor yang mampu menguat. Energi, perindustrian, barang baku, properti dan konsumen primer yang naik masing-masing 1,03%, 0,62%, 0,32%, 0,17%, dan 0,04%.
Sementara saham-saham keuangan jadi yang terlemah hari ini jatuh sedalam 1,78%. Disusul oleh transportasi yang ambruk 0,92% dan konsumen non primer turun 69%.
Sebagai informasi, saham TINS dengan pelemahan terdalam diantara saham emiten pertambangan BUMN sepanjang tahun 2023 lalu. TINS melemah sebesar 46,58%.
Baca Juga: Awal Tahun Harga Timah Bertahan 25.000 USD, Penambangan Myanmar Siap Beroperasi Kembali
Sedangkan, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan pelemahan 16,12%, paling baik di antara keempat emiten tambang lainnya.
Analis Henan Putihrai Sekuritas, Steven Gunawan mengatakan bahwa indeks bertahap akan konsisten melemah karena penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) tertunda.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: wowbabel.com
Artikel Terkait
The Ning King Meninggal Dunia: Pendiri Alam Sutera & Miliarder Indonesia Tutup Usia
Kinerja PGN Triwulan III 2025: Pendapatan Capai USD 2.9 Miliar Tumbuh 3.8%
Pertamina Patra Niaga dan PT APR Jalin Kerja Sama B2B untuk Jamin Pasokan BBM
Pinjaman BPKB Mobil Multiguna SEVA: Cair Cepat & Diawasi OJK