Raih Indonesia Best CMO Awards 2023, Ini Strategi Dwi Sutoro Dorong Hilirisasi Komoditas Perkebunan BUMN

- Minggu, 17 Desember 2023 | 09:00 WIB
Raih Indonesia Best CMO Awards 2023, Ini Strategi Dwi Sutoro Dorong Hilirisasi Komoditas Perkebunan BUMN

JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Chief Marketing Officer (CMO) adalah growth driver bagi sebuah entitas bisnis. Di satu sisi, CMO menjadi ujung tombak dalam memperoleh pendapatan, dan di sisi lainnya menjadi katalis inovasi perusahaan sesuai dengan kebutuhan pasar. Hal inilah yang menjadikan Dwi Sutoro meraih penghargaan sebagai Indonesia Best CMO Awards 2023 atas kepiawaiannya menghasilkan laba dengan salah satu fokus utamanya melakukan hilirisasi komoditas perkebunan BUMN. Penghargaan diberikan di Hotel St Regis Jakarta pada Kamis (14/12) malam.

Dwi Sutoro adalah Direktur Pemasaran PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group, perusahaan BUMN yang mengelola sektor perkebunan di Indonesia. PTPN Group memiliki 1,2 juta hektare lahan perkebunan dengan 75 pabrik kelapa sawit, 60 pabrik karet, 34 pabrik gula, dan 37 pabrik teh yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan kapasitas produksi yang besar, PTPN Group berusaha untuk menjadi salah satu penopang kedaulatan pangan nasional untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

PTPN Group saat ini memiliki tiga perusahaan sub-holding pasca merger 14 anak perusahaan yang dilakukan pada 1 Desember 2023 lalu. Peningkatan produksi perkebunan dan hilirisasi menjadi tujuan PTPN Group menginisiasi integrasi tiga sub-holding yang bergerak di sektor sawit, gula, dan optimalisasi aset.

Baca Juga: Mencapai Ratusan Miliar Rupiah, Mahfud Minta Bawaslu dan KPK Segera Selidiki Dana Transaksi Janggal Terkait Pemilu

Sub-holding yang mengelola komoditas sawit, Palm Co, akan menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia dengan lahan seluas 600.000 hektar. Pada tahun 2026, Palm Co diproyeksikan untuk menghasilkan 1,8 juta ton minyak goreng pada tahun tersebut. Minyak goreng yang dihasilkan ini diharapkan bisa memenuhi 30% konsumsi dalam negeri. Sementara itu, PT Sinergi Gula Nusantara (Sugar Co) sebagai sub-holding yang mengelola pabrik gula ditargetkan bisa meningkatkan produksi gula kristal putih sebanyak tiga kali lipat menjadi 2,1 juta ton pada tahun 2028.

“Meskipun produksi CPO dalam negeri kita tinggi, tapi banyak yang dikirim ke luar negeri. Kita ingin CPO ini bisa lebih difokuskan untuk kedaulatan pangan dalam negeri,” jelas Dwi Sutoro. “Oleh karena itu, saat ini PTPN Group tengah gencar melakukan hilirisasi produk kelapa sawit terutama untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng nasional. Kami berharap tidak ada shortage pasokan lagi dan harga di tangan konsumen terkendali dengan baik oleh Pemerintah,” ujarnya.

Hilirisasi menjadi salah satu strategi Dwi Sutoro dalam mengoptimalkan peran PTPN Group dalam mendorong kedaulatan pangan nasional dan mendapatkan laba usaha. Di bawah kepemimpinannya, lahir brand nasional Nusakita yang menyediakan kebutuhan minyak goreng, gula, teh, dan kopi bagi masyarakat. Dengan tagline ‘Dari Bumi Sendiri’, produk Nusakita murni diproduksi dari awal hingga akhir secara mandiri dan terintegrasi. Seluruh bahan baku berasal dari perkebunan yang dimiliki oleh PTPN Group. Produk hilir PTPN Group akan terus digenjot untuk berkembang, bahkan diproyeksikan akan mencapai lima kali lipat dalam 4 tahun mendatang.

Halaman:

Komentar