“Itu pun kegedean. Karena sekarang yang bukan pajaknya 3 persen. 9 persen tambah 3 persen sekarang itu baru 12 persen. (Target Prabowo-Gibran) 23 persen . Dalam 5 tahun tuh ya bisa aja kalau misalnya orang-orang pajak bayar pajaknya bener, Pak Prabowo bayar pajaknya bener, semua bayar pajaknya bener, bisa, tapi harus radikal gitu,” ujar Gibran.
Target perpajakan pasangan Prabowo-Gibran sempat disinggung dalam debat cawapres pada Jumat (22/12/2023). Mulanya, cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menyebut bahwa target tax ratio 23 persen dari PDB yang dipatok Prabowo-Gibran tidak masuk akal.
Menjawab pertanyaan Mahfud, Gibran mengatakan dirinya dan Prabowo tidak akan lagi menggunakan strategi 'berburu di kebun binatang' untuk meningkatkan rasio perpajakan ini.
Anak Presiden Joko Widodo ini mengatakan akan melakukan ekstensifikasi dengan cara memperbanyak pembukaan usaha, sehingga jumlah wajib pajak juga ikut bertambah.
"Kita ini tidak ingin berburu di dalam kebun binatang. Kita ingin memperluas kebun binatangnya, kita tanami binatangnya, kita gemukkan," ujar Gibran.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suarakarya.id
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat