Medan - paradapos.com | Kabar buruk menimpa Eropa ketika data Produk domestik bruto (PDB) Jerman pada kuartal keempat 2023 mengalami kontraksi ekonomi selama dua kuartal berturut-turut.
Terhitung sejak kuartal sebelumnya, ekonomi Jerman terkontraksi sebesar 0,3%, dan kini, pada kuartal keempat, penurunan mencapai 0,2% secara tahunan. Dengan demikian, Jerman resmi memasuki jurang resesi.
Dikutip Reuters, aktivitas bisnis di Eropa mengalami kontraksi hingga mencapai level terendah sejak November 2020.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Tenggelam Tertekan oleh Lesunya Aktivitas Ekonomi dan Perang Israel-Hamas
Adapun penurunan aktivitas ini tidak hanya terbatas pada sektor manufaktur dan jasa, melainkan juga mencakup kontraksi aktivitas sektor swasta yang pertama kali terjadi pada 2023.
Selain itu, pesanan baru juga mengalami penurunan terbesar sejak akhir 2020, menyebabkan perusahaan-perusahaan menyelesaikan pekerjaan luar biasa dengan laju tercepat dalam tiga tahun terakhir.
Dampak dari penurunan ini menciptakan prospek 12 bulan yang paling lemah sepanjang tahun 2023, yang kemudian berdampak pada pertumbuhan lapangan kerja.
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat