Yang mana perusahaan tersebut merupkan afiliasi daei PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), grup Hariya Nickel.
paradapos.com melansir dari situs resmi perusahaan Halmahera Persada Lygend (HPAL), disebutkan bahwa perusahaan tersevut merupakan pionir penghasil bahan baku baterai mobil listrik di Indonesia.
Untuk pabrik nikel sulfat yang berada di kawasan Pulau Obi, Maluku Utara sendiri disebut baru resmi beroperasi pada 23 Jumi 2021 lalu.
Dikatakan bahwa proyek di pabrik nikel sulfat di Maluku Utara tepatnya di Pulau Obi merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional.
Pabrik nikel sulfat yang berada di bawah PT Halmahera Persada Lygend (HPAL) juga melakukan ekspor nikel sulfat.
Artikel asli: jatimnetwork.com
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat