Dikatakan, sebagai negara berpenduduk muslim besar dan ukuran ekonomi yang sangat besar dibanding 57 anggota IsDB, mulai tahun 2023, Indonesia menjadi pemilik saham terbesar ketiga di bank tersebut.
Naik tajam dibandingkan sebelumnya yang menempati posisi ke-12 sebagai pemilik saham Bank Pembangunan Islam.
Menurut Sri, kenaikan porsi saham Indonesia di IsDB, menuntut peran Indonesia yang makin penting. Seperti ikut memberikan arah pembiayaan pembangunan bagi anggota IsDB yang masih miskin, dan memiliki keterbatasan fiskal.
Baca Juga: Sri Mulyani Hadiri Serah Terima Barang Milik Negara Lebih 15 Triliun Rupiah
Presiden IsDB Al-Jasser memberikan penghargaan atas kinerja dan pengelolaan ekonomi Indonesia. Ia selalu menyampaikan Indonesia sebagai contoh bagi anggota IsDB lainnya, terutama dalam pengelolaan dan kinerja ekonomi, serta pengelolaan kebijakan fiskal yang efektif dan prudent.
IsDB memiliki Regional Hub Office di bilangan Jakarta Selatan, salah satu dari 11 kantor regionalnya di seluruh dunia.
''Perbincangan kami pun seputar bagaimana peranan Indonesia di dalam IsDB. Baik dari segi posisi senior manajemen dan jumlah staf Indonesia, maupun dalam penguatan model bisnis dan solusi pembiayaan konsesional bagi negara-negara anggota IsDB yang miskin,'' tulis Sri.
Artikel asli: suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat