Baca Juga: Game Honkai: Star Rail Raih 3 Penghargaan, Segini Pendapatan HoYoverse!
Andrijanto mengungkapkan bahwa uang kas yang disiapkan senilai Rp25,2 triliun pada periode Nataru tersebut tercatat lebih rendah sebesar 5% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang mencapai sebesar Rp26,5 triliun.
Hal tersebut tak terlepas dari pergeseran pola transaksi masyarakat yang beralih ke transaksi secara digital.
“Uang kas tersebut akan dialokasikan sebesar Rp19,8 triliun untuk kebutuhan mesin e-Channel BRI berupa ATM & CRM,
sementara sisanya sebesar Rp5,4 triliun dialokasikan untuk Kantor Cabang BRI,” imbuh Andrijanto.
Andrijanto menambahkan bahwa masyarakat juga tetap dapat melakukan transaksi perbankan melalui berbagai channel BRI.
Transaksi dapat dapat dilakukan di 21.514 ATM BRI serta 719.028 AgenBRILink yang tetap beroperasi untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah BRI yang membutuhkan transaksi perbankan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lampungtime.com
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat