Kebijakan moneter lainnya yang diumumkan adalah penghentian program pengetatan kuantitatif (quantitative tightening) yang akan mulai berlaku pada bulan Desember mendatang.
Faktor Pendorong Kenaikan Nasdaq
Kenaikan signifikan yang dialami oleh indeks Nasdaq didorong oleh kuatnya laporan kinerja kuartalan perusahaan-perusahaan yang tercatat di dalamnya. Secara keseluruhan, laporan laba mereka berhasil melampaui ekspektasi analis Wall Street.
Data dari LSEG per hari Rabu mengungkapkan fakta yang positif. Dari 222 perusahaan di indeks S&P 500 yang telah melaporkan laba, sebanyak 84,2 persen di antaranya mencatatkan pendapatan yang lebih tinggi dari perkiraan. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan rata-rata empat kuartal sebelumnya yang sebesar 77 persen.
Dinamika Perdagangan dan Perbedaan Pandangan di The Fed
Pada perdagangan hari itu, tekanan jual lebih mendominasi di Bursa Efek New York (NYSE). Rasio saham yang melemah terhadap saham yang menguat tercatat pada angka 2,16 berbanding 1.
Meskipun pemotongan suku bunga 25 bps telah diantisipasi oleh sebagian besar pasar, keputusan ini ternyata tidak bulat di internal The Fed. Gubernur The Fed, Stephen Miran, diketahui menentang keputusan tersebut dan mengadvokasi pemotongan yang lebih agresif, yaitu sebesar 50 basis poin. Sebaliknya, Presiden The Fed Kansas City, Jeffrey Schmid, lebih memilih untuk mempertahankan suku bunga pada level yang berlaku.
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat