Bank BJB melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 8 Juli 2010 dengan harga penawaran Rp600 per saham. Saat ini, Pemprov Jawa Barat merupakan pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 38,52%.
Pada sesi perdagangan Jumat, 31 Oktober 2025, saham BJBR dibuka di harga Rp805. Dalam sebulan terakhir, saham ini naik 5,23%. Namun, sejak awal tahun 2025, harga saham BJBR mengalami penurunan sebesar 12,97%.
3. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (Kode: PJAA)
Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) adalah perusahaan pengembang kawasan properti dan komersial milik Pemprov DKI Jakarta. Perusahaan ini merupakan pengelola kawasan wisata terpadu Taman Impian Jaya Ancol, yang dimulai dengan pembukaan Pantai Bina Ria pada 1968 dan diikuti oleh wahana ikonik seperti Dunia Fantasi (Dufan) pada 1985.
Pemprov DKI Jakarta memegang 72% saham PJAA, sementara PT Pembangunan Jaya memegang 18,01%. Perusahaan ini telah tercatat di BEI sejak tahun 2004.
Pada Jumat, 31 Oktober 2025, saham PJAA dibuka di harga Rp525. Kinerja saham PJAA dalam sebulan terakhir turun signifikan sebesar 20,45%. Secara year-to-date, penurunannya mencapai 8,70%.
Kesimpulan
Ketiga saham BUMD di BEI—BJTM, BJBR, dan PJAA—menawarkan profil usaha yang solid dengan dukungan dari pemerintah daerah. Bagi investor yang tertarik dengan instrumen saham pemerintah daerah, ketiga emiten ini dapat menjadi pertimbangan, meskipun kinerja harganya dalam tahun berjalan masih menunjukkan tekanan. Selalu lakukan analisis mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat