Band tersebut juga melakukan transformasi nama, dari sebelumnya The Ska Banton, kini menjadi Skabanton, sebuah peleburan “Ska” sebagai genre dengan “Banton” yang dalam bahasa Patwah, Jamaika, artinya pendongeng.
“Penggabungan kedua kata tersebut menjadi frase tanpa arti. Dengan maksud agar tidak terbatas dalam koridor sebuah genre musik tertentu,” kata mereka.
Album ‘Kian Kemari’ dapat diartikan segala sesuatu yang ke sana kemari dalam benak si penulis lagu, dalam bahasa akrab, bisa juga disebut ‘ngalor-ngidul’.
Berdurasi total 30 menit dan telah tersedia di seluruh platform streaming musik, album ’Kian Kemari’ terdiri atas sembilan tembang, yakni ‘Waru (Di Batas Kota Itu)’, ‘Kawan Lama’, ‘Turun Main’, ‘Tersesat’, ‘Bilik Kelabu’, ‘Pseudo Romansa’, ‘Ranum’, ‘Muak’, dan ‘Ya Dijalani’.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: hallo.id
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Raisa Absen Sidang Cerai Perdana, PA Jaksel Ingatkan Risiko Gugatan Dibatalkan
Hasil Pemeriksaan Medis Mengejutkan Biru di Terbelenggu Rindu Episode 412
Kisah Mistis Rommy KDI: Serangan Gaib dari Keluarga & Luka 3 Tahun Tak Sembuh
Still Single VISION+: Review Chemistry Nadine Alexandra & Yoshi Sudarso, Bikin Baper!