Kisah Pengungsi Gaza Dijanjikan Terbang ke Indonesia, Malah Dibawa ke Afrika Selatan
Seorang pengungsi Gaza mengungkapkan kisah perjalanannya yang berujung di Afrika Selatan setelah awalnya dijanjikan terbang ke Jakarta. Bashir, warga asal Khan Younis, Gaza Selatan, adalah satu dari 153 pengungsi yang terdampar di Afrika Selatan melalui penerbangan carter misterius.
Pencarian Jalan Keluar dari Gaza
Bashir menceritakan bahwa dia awalnya mencari cara untuk meninggalkan Jalur Gaza melalui internet. Pria ini kemudian menemukan organisasi bernama Al Majd Eropa yang menawarkan bantuan untuk keluar dari Gaza. Melalui akun Facebook organisasi tersebut, Bashir menghubungi nomor telepon yang tersedia dan dijawab oleh seorang pria Palestina bernama Moayad dari Indonesia.
Biaya Mahal untuk Keluar dari Neraka
Moayad menjelaskan bahwa Bashir bisa meninggalkan Gaza menuju Indonesia dengan biaya 1.400 dolar AS per kursi pesawat. "Saya hanya punya 1.600 dolar. Saya membayar uang itu karena hidup kami di Gaza seperti neraka," ujar Bashir. Setelah mentransfer uang ke rekening bank milik keluarga Zaqout, Bashir menerima instruksi untuk mempersiapkan keberangkatan.
Perjalanan Rahasia Menuju Perbatasan
Bashir menerima pesan pertama pukul 10.00 waktu setempat yang mengarahkannya ke suatu lokasi di Khan Younis. Pesan berikutnya datang pukul 22.00, memintanya pergi ke restoran Fish-Fresh dekat pos Palang Merah pada pukul 03.00. Di sana, dia dan penumpang lain menemukan tiga bus yang menunggu. Bashir naik bus nomor 2 yang mengantarnya ke pintu perbatasan Kerem Shalom.
Prosedur Ketat dan Perubahan Tujuan
Di terminal tujuan, Bashir tidak menemukan perwakilan Al Majd. Meski tidak melihat tentara Israel, perjalanan sepenuhnya dikendalikan tentara. Para penumpang diperintahkan melepas sepatu dan jaket, hanya boleh membawa obat-obatan, dan diberi gelang yang harus tetap dipakai hingga Bandara Ramon, Israel.
Yang mengejutkan, tujuan penerbangan tiba-tiba berubah. "Mereka mengubah tujuan ke Afrika Selatan dan mereka tidak memberi tahu kami," kata Bashir. Perubahan ini diduga karena Otoritas Palestina menghentikan izin perjalanan ke Jakarta.
Artikel Terkait
MBS Terima Surat Rahasia dari Presiden Iran Jelang Kunjungan Penting ke AS
Sheikh Hasina Divonis Mati: Kronologi, Profil, dan Dampak Politiknya
Krisis Venezuela Memanas: Maduro Peringatkan Gaza Baru, AS Siapkan Invasi Militer
Pemukim Yahudi Bakar Masjid dan Alquran di Tepi Barat: Kronologi & Dampaknya