Di sisi lain, Angkatan Udara Iran seperti sebuah museum terbang.
Meskipun memiliki 551 unit pesawat, sebagian besar armadanya adalah jet tempur era Perang Dingin seperti MiG-29, F-14A Tomcat, dan F-4 Phantom II yang usianya sudah lebih dari 35 tahun.
Sanksi internasional selama bertahun-tahun telah melumpuhkan upaya modernisasi mereka.
"Secara kualitas, perbandingannya seperti langit dan bumi. Jet-jet tempur Israel adalah predator, sementara pesawat Iran adalah mangsa yang menunggu diterkam," ungkap seorang analis pertahanan.
Perang Asimetris: Rudal Balistik dan Iron Dome
Sadar akan kelemahannya di udara, Iran membangun strategi penyeimbang yang menakutkan: program rudal balistik.
Iran memiliki ribuan rudal dengan berbagai jangkauan yang mampu menghantam seluruh wilayah Israel.
Ini adalah kartu truf utama Teheran untuk memberikan pukulan balasan yang menyakitkan.
Sebagai jawaban, Israel mengembangkan salah satu sistem pertahanan udara paling berlapis dan canggih di dunia.
Tulang punggungnya adalah "Iron Dome" yang legendaris, dirancang untuk mencegat roket jarak pendek.
Untuk ancaman yang lebih besar seperti rudal balistik, Israel memiliki sistem pertahanan Arrow dan David's Sling.
"Sistem pertahanan udara kami adalah benteng yang dirancang untuk mengidentifikasi dan menghancurkan setiap proyektil yang datang, membiarkan ancaman tak berbahaya jatuh di area kosong dan menembak jatuh rudal yang paling berbahaya," kata seorang pejabat militer Israel.
Kartu AS Terakhir: Senjata Nuklir
Faktor pembeda paling signifikan dan paling dirahasiakan adalah kapabilitas nuklir.
Meskipun tidak pernah dikonfirmasi secara resmi, dunia meyakini Israel memiliki senjata nuklir.
Ini memberikan Israel keunggulan strategis absolut sebagai jaminan terakhir jika eksistensi negaranya terancam.
Di sisi lain, program nuklir Iran yang menjadi target utama serangan Israel adalah upaya Teheran untuk mencapai status penyeimbang yang sama, sebuah ambisi yang tidak akan pernah ditoleransi oleh Tel Aviv.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
China Dukung Indonesia Jadi Presiden Dewan HAM PBB 2026: Analisis & Implikasi
Ebo Noah Ghana: Fakta & Kontroversi Prediksi Kiamat 25 Desember yang Ditunda
Indonesia Menang Voting di PBB, Calon Kuat Presiden Dewan HAM 2026
Bonnie Blue Ditangkap Polisi Inggris: Kronologi, Kontroversi, dan Reaksi Viral Warganet