"RS Soroka tidak ditarget secara sengaja, yang menjadi sasaran adalah fasilitas militer di sebelah. RS itu terkena efek kejut dari serangan tersebut."
Tak hanya itu, Dina juga mengungkapkan RS Soroka sebenarnya merupakan RS militer yang merawat pasukan Israel.
"RS ini adalah RS militer utama yang bertanggung jawab untuk menerima tentara yang terluka yang datang dari Gaza."
Lagi pula, kata Dina, pemerintah Israel yang mengatakan serangan terhadap rumah sakit sebagai kejahatan perang, justru membuka "topeng" rezim zionis sendiri.
"Ada 39 rumah sakit di Gaza yang dibomsecara sengaja oleh Israel atas tuduhan ada HAMAS di dalamnya," kata Dina.
ππ
βοΈ Rumah sakit #Soroka adalah RS terbesar ketiga di Israel --tidak ditarget sengaja, yang ditarget fasilitas militer di sebelahnya-- terkena dampak bom Iran.
RS ini adalah RS militer utama yang bertanggung jawab untuk menerima tentara yang terluka yang datang dari Gaza.
βοΈβ¦ pic.twitter.com/yhbjTjLPUE
Membongkar Klaim Intersepsi 99 Persen
Iran selama sepekan terakhir benar-benar menghujani dua kota besar Israel, yakni Tel Aviv dan Haifa.
Namun, Israel dan sekutu Barat-nya dengan cepat mengklaim keberhasilan mencegat 99 persen proyektil Iran.
Klaim ini mulai runtuh seiring munculnya bukti visual yang bertebaran di media sosial, dan dibuat sendiri oleh masyarakat Israel.
Sejumlah video yang diverifikasi menunjukkan setidaknya beberapa rudal balistik Iran berhasil menembus sistem pertahanan udara Iron Dome, David's Sling, dan Arrow, lalu menghantam targetnya di Nevatim.
ππ
Weβre past giving warnings. Now we deliver. pic.twitter.com/C2sJr0JsaA
Laporan independen dan citra satelit pasca-serangan mengonfirmasi adanya kerusakan pada landasan pacu dan sebuah hanggar pesawat angkut C-130 di pangkalan tersebut.
Meski Israel berusaha mengecilkan dampaknya, fakta bahwa rudal balistik Iran mampu menjangkau dan mengenai salah satu fasilitas mereka yang paling dijaga ketat adalah sebuah kegagalan pertahanan yang signifikan.
Serangan ini telah mengubah aturan main. Iran telah membuktikan kemampuannya untuk menyerang langsung jantung wilayah Israel dari tanahnya sendiri, sebuah langkah yang sebelumnya dianggap tidak mungkin.
Kini, Israel harus berpikir dua kali sebelum melakukan agresi berikutnya, karena tahu bahwa respons yang akan diterima bukan lagi datang dari proksi, melainkan langsung dari Teheran.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
China Dukung Indonesia Jadi Presiden Dewan HAM PBB 2026: Analisis & Implikasi
Ebo Noah Ghana: Fakta & Kontroversi Prediksi Kiamat 25 Desember yang Ditunda
Indonesia Menang Voting di PBB, Calon Kuat Presiden Dewan HAM 2026
Bonnie Blue Ditangkap Polisi Inggris: Kronologi, Kontroversi, dan Reaksi Viral Warganet