HARIAN MERAPI – Kanker kulit masih menjadi momok masyarakat, apalagi bila terlambat penanganannya.
Bahkan, tahi lalat pun bisa menjelma menjadi kanker, karena itu harus diwaspadai.
Dokter penyakit dalam dan ahli kesehatan Prof Zubairi Djoerban menjelaskan perihal tahi lalat yang bisa menjelma menjadi kanker kulit.
Baca Juga: Ingin liburan hemat akhir tahun, catat beberapa tips berikut ini
Hal itu ia sampaikan melalui akun twitter pribadinya yang dikutip paradapos.com Minggu (24/12/2023).
Lantas, tahi lalat yang bagaimana yang bisa berubah menjadi kanker kulit, menurut Zubairi Djoerban, utamanya adalah tahi lalat yang mempunyai tepi yang tidak beraturan dan batasnya dengan kulit sekitarnya tidak tegas.
Zubairi menjelaskan, tahi lalat dalam perkembangannya dapat berubah dari yang semula datar menjadi timbul, atau yang memang sudah menonjol dapat membesar.
Baca Juga: Perekonomian Indonesia 2024 diprediksi akan membaik, Sri Mulyani : Harus tetap waspada
“Perubahan besarnya tahi lalat bisa dikatakan normal, tetapi dapat juga merupakan suatu kelainan seperti kanker kulit,” katanya.
Kanker kulit sering dihubungkan dengan paparan sinar matahari yang berlebihan. Karena itu, jika hendak pergi ke tempat di mana kulit akan terpapar sinar matahari sebaiknya pakai pelindung kulit.
“Seperti pakai baju lengan panjang, memakai topi, payung dan suncream,” jelas Zubairi Djoerban.
Baca Juga: Gunung Marapi kembali erupsi, siang tadi meletus dengan skala besar
Ia menjelaskan hasil pengobatan kanker kulit sebenarnya cukup baik, sekitar 85-90 persen dapat sembuh sempurna.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmerapi.com
Artikel Terkait
Pahami 7 Manfaat Gula Kelapa Organik yang Jarang Diketahui
Jadi caddy golf, wanita cantik ini dapat uang tip lebih dari Rp1 juta per hari hingga bisa membiayai adiknya kuliah
Tukang Becak Mendadak Jadi Milarder, Menang Undian Rp 100 M
Kerja cuci peralatan dapur dan mengepel lantai, WNI di Australia digaji Rp40 Juta per bulan!