paradapos.com - Suku Batak menjadi salah satu suku terbesar di Pulau Sumatera selain Minangkabau dengan mayoritas yang beragama Kristen.
Selain menjalankan ritual keagamaan, Suku Batak juga masih mempertahankan tradisi leluhur hingga saat ini.
Salah satu tradisi Suku Batak tersebut, khususnya pada saat perayaan Natal, yakni Tradisi Marbinda yang masih eksis hingga saat ini.
Dilansir dari tobaria.com, Rabu, 27 Desember 2023, Tradisi Marbinda yaitu tradisi menyembelih hewan yang dilakukan oleh masyarakat Batak Toba untuk menyambut perayaan hari Natal.
Acara pemotongan hewan ini biasanya diadakan bertepatan dengan moment sukacita seperti Perayaan Hari Natal dan Perayaan Tahun Baru.
Tradisi ini bertujuan sebagai acara silaturahmi antara sesama warga atau komunitas yang tergabung dalam kelompok Marbinda.
Baca Juga: 8 Makanan Khas Sumatera Barat yang Wajib Dicoba, Wisata Sambil Kulineran
Biasanya hewan yang akan disembelih dalam Marbinda adalah hewan berkaki empat seperti sapi, kerbau, atau babi.
Hewan yang disembelih, merupakan hasil tabungan masyarakat yang telah dikumpulkan berbulan-bulan sebelumnya atau berasal dari hasil penjualan padi yang dipanen oleh masyarakat.
Oleh karena itu jenis hewan yang disembelih biasanya tergantung kesepakatan dan kesanggupan dari masyarakat setempat.
Baca Juga: Sambut Tahun Baru 2024, Ini Rekomendasi Hampers Unik nan Berkesan untuk yang Tersayang
Daging hewan sembelihan dari tradisi Marbinda biasanya akan dimasak kemudian dibagikan pada masyarakat.
Kegiatan memasak daging dari hasil sembelihan Marbinda dikenal dengan nama Marhobas. dTradisi ini bertujuan untuk mengeratkan kebersamaan masyarakat, membangun rasa gotong royong, serta sebagai wujud dari rasa syukur kepada Tuhan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
Artikel Terkait
Jadi tukang petik buah anggur dibayar per Box, kerja di Australia bisa raup Rp4 Juta sehari
Kerja di Jerman tanpa ijazah, peluang petik buah untuk WNI gaji sampai Rp35 juta per bulan
Yang Lain Cari Kerja, Saya Cari Rumput, Sekarang Punya Aset Rp 80 Miliar
Awalnya senang, orang Jepang satu ini jadi tak suka Indonesia karena satu hal ini