Pernyataan Cak Imin Soal Alfamart & Indomaret Dinilai Retorika Politik Murahan
Pernyataan Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang menyebut jaringan ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret telah "membunuh UMKM" menuai kritik. Pernyataan ini dinilai hanya sebagai retorika politik tanpa langkah nyata.
Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES) menyayangkan pernyataan Cak Imin yang dianggap sekadar retorika politik murahan. Pihaknya menilai tidak ada langkah konkret dari pemerintah untuk mengatasi persoalan struktural yang menekan ekonomi rakyat ini.
"Pernyataan Muhaimin justru terasa seperti retorika politik murahan, seolah ingin tampil populis di tengah meningkatnya kesenjangan ekonomi yang tajam," ujarnya melalui pesan elektronik di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Dominasi Ritel Modern yang Tak Terkendali
Ditekankan bahwa posisi Cak Imin saat ini sebagai pejabat negara seharusnya bisa mengkoordinasikan kebijakan lintas kementerian untuk memberdayakan ekonomi rakyat. Namun kenyataannya, dua jaringan minimarket raksasa justru terus memperluas dominasi tanpa kendali.
Data menunjukkan jumlah gerai Alfamart dan Indomaret telah mencapai hampir 49 ribu unit, setara dengan setengah jumlah desa di Indonesia. Ekspansi ini dinilai bukan sekadar perkembangan bisnis biasa, melainkan bentuk monopoli pasar ritel modern.
Dampak Mematikan bagi Toko Tradisional
Kajian AKSES mengungkap fakta memprihatinkan: setiap satu gerai Alfamart atau Indomaret berdiri, 6-7 toko tradisional di sekitarnya tutup. Artinya, ribuan keluarga kehilangan mata pencaharian setiap tahunnya.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Kakek 82 Tahun Tewas Hanyut di Sungai Kande Api Pangkep, Sempat Hilang 3 Hari
Uya Kuya Ditelepon Jenderal Gara-Gara Hoaks Gaji DPR: Kronologi & Klarifikasi Lengkap
5 Fakta Mengerikan Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah, Muncul Setelah 2 Bulan!
KPK OTT Riau: Gubernur dan 9 Tersangka Lain Dibawa ke Jakarta