Harris menegaskan bahwa personel Polsek Tumbang Titi telah melakukan langkah pengamanan di lokasi. "Sampai saat ini tidak ada korban jiwa dan situasi tetap aman serta kondusif," ujarnya.
Pemicu Aksi Penyerangan
Menurut keterangan Chief Security PT SRM, Imran Kurniawan, insiden berawal dari deteksi aktivitas drone yang tidak dikenal di sekitar area tambang pada pukul 15.30 WIB. Lima anggota TNI dari Yonzipur 6/SD Anjungan yang sedang latihan bersama satu petugas keamanan sipil kemudian mengejar operator drone tersebut.
Di lokasi, mereka menemukan empat WNA China. Situasi berubah drastis ketika sebelas WNA China lainnya tiba dan langsung melancarkan serangan. "Para WN China itu membawa empat bilah senjata tajam, air gun, serta alat setrum, lalu menyerang anggota kami," jelas Imran.
Karena kalah jumlah, petugas terpaksa mundur ke dalam area perusahaan untuk menghindari bentrokan yang lebih besar. Satu unit mobil dan satu sepeda motor perusahaan rusak parah. Satu bilah senjata tajam berhasil diamankan sebagai barang bukti dan proses hukum sedang dikoordinasikan dengan Polsek Tumbang Titi.
Artikel Terkait
Danantara Akuisisi Hotel & Lahan di Makkah: Solusi Akomodasi Strategis untuk Jamaah Indonesia
Ijazah Asli Jokowi Disita Polda Metro Jaya: Bukti dan Fakta Terbaru
Viral Momen Zulkifli Hasan Makan Sate Tubaka di Aceh, Disindir Mirip Robert De Niro
Prabowo Tolak Bantuan Asing Bencana Sumatra: Alasan & Langkah Penanganan Pemerintah