Saat prajurit berupaya meminta keterangan, sebelas orang WNA lainnya tiba dan langsung melakukan penyerangan secara agresif. Akibat insiden ini, satu mobil perusahaan dan satu sepeda motor milik karyawan mengalami kerusakan.
Penyebab Diduga: Sengkarut Kepemilikan Perusahaan PT SRM
Insiden ini diduga terkait dengan permasalahan internal di PT SRM. Perusahaan tersebut telah mengalami perubahan kepemilikan dan manajemen secara sah. Manajemen baru dikatakan tidak pernah memberikan izin operasional kepada tenaga kerja asing yang terlibat.
Penanganan Pemerintah Pusat dan Pengamanan WNA
Pemerintah pusat melalui Ditjen Imigrasi segera turun tangan. Plt. Dirjen Imigrasi, Yuldi Yusman, menyatakan bahwa 26 WNA telah diamankan di Kantor Imigrasi Ketapang dan jumlahnya mungkin bertambah.
"Kami dari pusat sudah turun dan berkoordinasi dengan Kodim, Polres, dan Polsek setempat," ujar Yuldi dalam konferensi pers, Selasa (16/12/2025).
Penyidikan kini dipimpin oleh kepolisian setempat untuk mendalami dugaan pelanggaran pidana. Seluruh WNA yang diamankan diduga berasal dari China.
Insiden di Ketapang ini menyoroti pentingnya prosedur standar operasi dan koordinasi antar instansi dalam menangani konflik yang melibatkan warga negara asing, dengan prioritas utama pada keamanan dan keselamatan.
Artikel Terkait
15 WNA China Ditangkap Usai Serang Anggota TNI di Ketapang: Kronologi & Fakta Lengkap
Presiden Prabowo Perintahkan Tindak Tegas Oknum TNI-Polri Pelindung Penyelundupan Timah Bangka
Kritik Pedas Pernyataan Prabowo Soal Bencana: Nyawa Rakyat Bukan Statistik
15 WN China Diperiksa Imigrasi Ketapang: KITAS Diselidiki Usai Penyerangan TNI di Tambang Emas