Mengapa TNI Memilih Mundur Saat Diserang WN China Bersenjata di Ketapang? Ini Penjelasan Lengkap
Kodam XII/Tanjungpura mengonfirmasi terjadinya penyerangan oleh sejumlah Warga Negara Asing (WNA) China terhadap anggota TNI di Ketapang, Kalimantan Barat. Penyerangan dilakukan menggunakan senjata tajam, airsoft gun, dan alat kejut listrik.
Langkah Taktis TNI: Menghindari Eskalasi Konflik
Menghadapi situasi yang tidak berimbang dan berpotensi mengancam keselamatan, prajurit TNI mengambil langkah taktis dengan menghindari konflik terbuka. Mereka mundur ke area perusahaan untuk mengamankan situasi dan segera melaporkan insiden kepada komando atas.
Kepala Penerangan Kodam XII/Tanjungpura, Kolonel Inf Yusub Dody Sandra, menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk mencegah eskalasi yang tidak terkendali.
Kronologi Insiden Penyerangan di Ketapang
Insiden terjadi pada Minggu, 14 Desember 2025, sekitar pukul 15.40 WIB. Saat itu, prajurit Batalyon Zipur 6/SD sedang melaksanakan Latihan Dalam Satuan.
Empat prajurit mendatangi lokasi setelah mendapat laporan satpam PT SRM tentang aktivitas drone tak dikenal. Di lokasi, mereka menemukan empat WNA China yang mengoperasikan drone tanpa izin.
Artikel Terkait
15 WNA China Ditangkap Usai Serang Anggota TNI di Ketapang: Kronologi & Fakta Lengkap
Presiden Prabowo Perintahkan Tindak Tegas Oknum TNI-Polri Pelindung Penyelundupan Timah Bangka
Kritik Pedas Pernyataan Prabowo Soal Bencana: Nyawa Rakyat Bukan Statistik
15 WN China Diperiksa Imigrasi Ketapang: KITAS Diselidiki Usai Penyerangan TNI di Tambang Emas