Yang menyedihkan, dalam kerusuhan ini 7 orang dilaporkan tewas di Kota Lae, Kota kedua terbesar yang ada di Papua Nugini.
Menyusul kerusuhan itu, angka kekerasan di Papua Nugini juga meningkat. Ini merupakan kerusuhan terbesar yang terjadi di sana.
Baca Juga: Pupuk Aman, Mentan Amran Dorong Petani Konawe Wujudkan Swasembada
"Kami telah melihat tingkat perselisihan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kota kami, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kota dan negara kami," kata Parkop, dilansir dari laporan Reuters, dikutip Kamis (11/1/2023.
Sayang, dalam laporannya itu, Parkop tidak merinci angka kerugian akibat kerusuhan, termasuk berapa jumlah korban tewas.
Untuk diketahui, kerusuhan yang melanda Papua Nugini diduga akibat pengurangan gaji polisi dan PNS sebesar 50 persen.
Akibat kebijakan itu, terjadi pemogokan massal besar-besaran oleh aparat kepolisian dan PNS yang disusul dengan aksi ratusan warga yang melakukan kerusuhan seperti penjarahan dan pembakaran.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmassa.id
Artikel Terkait
Sri Mulyani Jadi World Leaders Fellow di Oxford 2026: Pengalaman & Kontribusi
Kebakaran Terra Drone Indonesia: 22 Tewas Diduga Akibat Ledakan Baterai Drone
Ustaz Cabul di Sumenep Divonis 20 Tahun Penjara & Kebiri Kimia: Kronologi Lengkap
Kemensos Beri Santunan Rp15 Juta untuk Korban Meninggal Akibat Banjir Sumatra: Syarat & Rincian Bantuan