Observatorium Bosscha, Institut Teknologi Bandung (ITB), menjelaskan mengenai Gerhana Matahari Total yang akan terjadi pada tanggal tersebut.
Dilansir dalam akun Instagram bosschaobservatory, Rabu, 3 April 2024, Gerhana Matahari terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam satu garis lurus di ruang angkasa. Gerhana Matahari Total terjadi ketika Bulan sepenuhnya menutupi piringan Matahari dengan sempurna.
Mengingat kecilnya diameter Bulan, lintasan bayangan Bulan yang jatuh ke permukaan Bumi saat gerhana terjadi hanya melingkupi sebagian kecil area di Bumi.
Kemudian karena dinamika rotasi Bumi, daerah yang dilalui gerhana akan berbeda-beda di setiap kesempatannya. Gerhana Matahari Total yang akan terjadi pada tanggal 8 April mendatang akan melalui bagian Pasifik selatan, Amerika tengah hingga Amerika Utara.
Gerhana akan terjadi pada sekitar pukul 17.45-18.49 UTC atau bertepatan dengan tengah malam di wilayah Indonesia.
Proses akan adanya gerhana juga sebenarnya menjadi salah satu topik dalam Ramalan Jayabaya. Prabu Jayabaya (1135-1159) adalah raja kerajaan Kediri. Ia dikenal lewat tulisannya yakni Ramalan Jayabaya.
Ada beberapa naskah yang berisi Ramalan Jayabaya, antara lain Serat Jayabaya Musarar, Serat Pranitiwakya, dan lain sebagainya. Selain itu juga disinggung di Babad Tanah Jawi.
Dalam satu di antara bait ramalan Jayabaya dituliskan:
"Akeh ingkang gara-gara. Udan salah mangsa prapti. Akeh lindhu lan grahana. Dalajate salin-salit. Pepati tanpa aji. Anutug ing jaman sewu, Wolung atus ta iya Tanah Jawa pothar pathir, Ratu Kara Murka Kuthila pan sirna".
Terjemahannya :
Artikel Terkait
Roy Suryo: 99,9% Akun Kaskus Fufufafa Milik Gibran, Klaim 3.000 Ujaran Kebencian
Banjir Jakarta 2025: Penyebab & Kritik untuk Pramono Anung
Dukung Bareskrim! IPW Soroti Kerugian Negara Rp 1,08 Triliun dari Tambang Emas Ilegal di Lombok
Strategi Partai Perindo Dongkrak 130 Juta Warga Naik Kelas Ekonomi