Mengawal Para ‘Jenderal TNI’ Berkunjung Ke Kesultanan Banten Untuk Melawan Kezaliman Proyek PIK-2!
Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H.
Advokat
Koordinator Tim Advokasi Melawan Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat (TA-MOR-PTR)
Kemarin (Jum’at, 28/2), penulis berkesempatan mendampingi dan mengantarkan para purnawirawan Jenderal TNI untuk berkunjung dan silaturahmi ke Kesultanan Banten.
Dalam kunjungan tersebut, ada Mayjen TNI Purn Syamsu Djalal (Mantan Danpom ABRI), Laksamana Purn TNI Slamet Soebijanto (Mantan KSAL) dan Mayjen TNI Purn Soenarko (Mantan Danjen Kopassus).
Sedianya ada 4 Purnawirawan Jenderal TNI yang berkunjung. Tapi khusus Letjen Pur TNI Soeharto berhalangan hadir. Beliau tidak bisa ikut membersamai.
Dalam kesempatan itu, penulis juga mengajak sejumlah Aktivis Putra Banten yang selama ini keras bersuara membela tanah leluhurnya dari keserakahan dan kezaliman proyek PIK-2.
Namun, sebagian ada udzur. Alhamdulillah, Ustadz Iwan Darmawan, Haji Komar, dan sejumlah aktivis Banten lainnya berkesempatan ikut membersamai.
Kami awali dengan sholat Jum’at di Masjid Agung Kesultanan Banten. Setelah itu, Kami diarahkan ke kediaman KH Tb Fathul Adzim Khatib untuk makan siang.
Sebelumnya, kami juga sudah diterima beliau di kediaman sebelum waktu sholat Jum’at, berdiskusi tentang sejarah KH Ahmad Khatib, ayahanda beliau.
Alakulihal, setelah dijamu makan siang dengan menu Nasi Kebuli Kambing dan Ayam, kami diterima oleh perwakilan Kesultanan Banten, KH Tb Fathul Adzim Khatib.
Sultan Banten Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja, MBA, berhalangan hadir, karena ada agenda lain. Lalu, acara silaturahmi dipandu oleh Bang Makmun Muzakki.
Makmun Muzakki yang juga trah kesultanan Banten, mengawali dengan ungkapan rasa syukur dan terima kasih, karena para purnawirawan TNI telah berkenan mengunjungi Kesultanan Banten.
Beliau, kemudian menjelaskan Sultan berhalangan hadir, dan kunjungan secara resmi diterima oleh perwakilan Kesultanan Banten, KH TB Fathul Adzim Khatib.
Beliau juga mengungkap sejumlah sejarah Kesultanan Banten, lalu mempersilahkan kami untuk menyampaikan apa yang menjadi maksud dan tujuan kunjungan.
Penulis, yang diamanahi sebagai juru bicara perwakilan tamu menyampaikan rasa syukur dan terima kasih pula, karena kami rombongan Purnawirawan Jenderal TNI dan sejumlah aktivis Banten, telah diterima dengan baik.
Bahkan, penulis ‘Bocorkan Obrolan Komentar’ saat menikmati hidangan makan siang, luar biasa lezat. Semoga Allah SWT, memberikan balasan terbaik atas semua kebaikan Kesultanan Banten.
Diawal, penulis laporkan bahwa gugatan terhadap AGUAN, ANTHONY SALIM, dll, gagal dalam proses mediasi karena para tergugat tidak hadir.
Selanjutnya, sidang masuk pada pokok perkara yang insyaallah akan dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 10 Maret 20 Maret 2025.
Lalu, kami juga sampaikan up date kasus pagar laut dan sertifikat laut, yang di lokalisir di TKP Desa Kohod, dan hanya menjadikan Arsin Kades Kohod, Tarsin Staf Desa sebagai pelaku pagar laut.
Aneh, sebelumnya kasus sertifikat laut yang dilokalisir ke ARSIN penuh misteri, karena di lapangan semua orang juga tahu semua itu untuk kepentingan proyek Agung Sedayu Group.
Penulis juga sampaikan, bahwa pelaku pagar laut adalah Mandor Memet, Eng Cun alias Gojali dan Ali Hanafiah Lijaya.
Memang mereka berkoordinasi dengan 16 Kepala Desa di 6 Kecamatan di Kabupaten Tangerang dan beberapa Desa di Kabupaten Serang, untuk teknis pelaksanaan.
Jadi, terlihat jelas ada upaya untuk menyelamatkan kepentingan Aguan dan Anthony Salim selaku pemilik proyek PIK-2. Orang-orangnya Aguan juga berusaha diselamatkan.
Lalu, penulis sampaikan bahwa saat ini rakyat khususnya rakyat Banten, statusnya menjadi Yatim. Karena Negara, melalui instrumen dan institusi yang ada tidak menolong rakyat untuk menghentikan kezaliman proyek PIK-2, malah berusaha menyelamatkan kepentingan Aguan dan Anthony Salim di kasus pagar laut dan sertifikat laut.
Karena itu, penulis sampaikan saat ini rakyat Banten butuh arahan dan Sultan Banten, untuk berjuang bersama menyelamatkan Tanah Kesultanan Banten dari penjajahan proyek PIK-2.
Penulis juga sampaikan, saat ini sejumlah elemen baik Purnawarman TNI, Tokoh Nasional, Aktivis, dan elemen pergerakan telah bersinergi memperjuangkan rakyat Banten dalam kasus proyek PIK-2.
Selanjutnya, Mayjen TNI Purn Syamsu Djalal menyampaikan pandangan. Menurut beliau, Kasus pagar laut, sertifikat laut dan perampasan tanah rakyat Banten, menjadi bukti betapa lemahnya pertahanan Negara untuk menjaga wilayah kedaulatan & rakyat. Alat Negara dan kekuasaan, tidak bertindak serius untuk menjaga Entitas Negara yang berdaulat.
“Perjuangan rakyat Banten untuk membela hak, harkat dan martabatnya, wajib didukung dan dibersamai. Agar rakyat Banten dan seluruh rakyat Indonesia tidak merasa berjuang sendirian.” Tegas beliau.
Dalam kesempatan silaturahmi tersebut, beliau selaku Purnawiran TNI sekaligus Ketua Dewan Penasehat Persaudaraan Raja & Sultan Nusantara, menyerukan persatuan kepada segenap Purnawiran TNI, para Raja dan Sultan Nusantara, untuk menjaga kedaulatan Negara dan membersamai perjuangan rakyat di Wilayahnya masing-masing.
“Kami mendukung penuh Sultan Banten, Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja, MBA, untuk memimpin Rakyat Banten berjuang melawan penjajahan Tanah Rakyat Banten, sebagai komitmen meneruskan amanat Sultan Banten terdahulu yang telah menyerahkan tanah Banten menjadi bagian dari wilayah kedaulatan NKRI, yang saat ini amanah tersebut telah disia-siakan.” tambahnya.
Lalu, beliau juga menghimbau dan mengajak seluruh Sultan dan Raja Nusantara untuk bersinergi bersama Purnawiran TNI dan elemen rakyat di Wilayahnya masing-masing, untuk membela dan mempertahankan kedaulatan Negara dan Rakyat dari berbagai bentuk penindasan, dan menjadikan kasus gangguan Kedaulatan Negara dan Rakyat Banten sebagai agenda nasional melawan para perusak NKRI.
Waktu selanjutnya adalah Laksamana Purn TNI Slamet Soebijanto. Beliau prihatin dengan kondisi bangsa hari ini yang dirusak oleh para pengkhianat.
Artikel Terkait
Warga Tuban Rugi Jutaan Rupiah! Motor Brebet & Tak Bertenaga Usai Isi Pertamax
Projo Bukan Pro Jokowi: Arti, Makna Logo Baru, dan Klarifikasi Budi Arie
Projo Resmi Tinggalkan Jokowi, Transformasi Total Dukung Prabowo-Gibran
Residivis Spesialis Bobol Rumah Lewat Atap Akhirnya Ditangkap Polresta Padang