“Saat ini negara sudah rusak parah. Harus dirombak total dan ditata ulang” tegasnya.
Beliau mengkritik pola bernegara dengan parpol. Beliau, menyarankan agar kembali kepada sistem MPR dengan lima perwakilan sesuai sila Pancasila.
Dalam penjelasan rincian perwakilan 5 Fraksi sesuai sila Pancasila ini, Bang Makmun Muzakki sempat menginterupsi dengan memberikan komentar baru kali ini mendapatkan penjabaran sedetail ini.
Lalu, Mantan Danjen Kopassus Pak Soenarko menyampaikan pandangan. Lelaki gagah berkumis tebal ini tanpa tedeng Aling Aling (Jawa: tanpa basa basi) menyebut Letjend TNI Purn Nono Sampono dan Fredy Numberi sebagai pengkhianat. Karena keduanya, menjadi pelayan kezaliman Aguan dan Anthony Salim.
Beliau juga tanpa ragu mengkritik Aguan dan Anthony Salim yang rakus, dan menyatakan Anti China yang kelakuannya seperti Aguan. Beliau, menasehati etnis China lainnya agar tidak berkelakuan zalim seperti Aguan.
Lagi-lagi, beliau juga mengkritisi kasus pagar laut. Dari sejak awal, yang didalihkan dibuat oleh Nelayan menurut beliau tak masuk akal.
“Coba, darimana logikanya Nelayan membuat pagar yang menyusahkan mereka sendiri untuk mencari penghidupan di laut?” Ungkapnya.
Pernyataan KKP yang menyatakan Arsin Kades Kohod sebagai pelaku pagar laut, jelas tak masuk akal. Menurut Pak Narko, ini sama saja menganggap bodoh seluruh rakyat Indonesia.
“Dikiranya kita semua buta, tuli dan bodoh. Mana ada satu Kades bisa punya duit untuk bikin pagar laut sepanjang 30,16 KM. Terus, untuk kepentingan apa? Untuk penangkaran buaya?” Sindirnya.
Pak Narko, juga mengimbau Rakyat Banten agar tidak takut pada pereman. Mereka, harus dilawan. Orang yang dibayar Aguan, tak boleh menginjak harga diri rakyat Banten.
Diujung acara, KH TB Fathul Adzim Khatib selaku perwakilan Kesultanan Banten, mengucapkan terimakasih atas berbagai informasi yang disampaikan. Beliau, kemudian menyampaikan sejumlah tausiah agama, khususnya menjelang datangnya bulan Ramadhan.
Menurut beliau, ada 3 klasifikasi/kelas orang yang berpuasa. Kelas yang paling rendah adalah kelas kambing.
“Kelas kambing, adalah orang yang berpuasa dan mampu menahan dari lapas, haus, seks dan keinginan” tegasnya.
“Menahan haus, lapar dan seks sudah bisa dilakukan. Tapi menahan keinginan keinginan? Kita, di bulan Ramadhan biasanya pengeluarannya lebih besar dari bulan biasa, padahal makan kita lebih sedikit. Karena apa? Karena kita, belum mampu menahan dari berbagai keinginan keinginan kita” tambahnya.
Tanpa menjelaskan kelas/klasifikasi orang berpuasa selanjutnya, yakni kelas berpuasa ulama dan kelas puasanya para Nabi, kami dinasehati untuk bisa masuk kelas kambing saja dulu, dengan menahan berbagai keinginan kita.
Jadi, bukan sekedar menahan haus, lapar dan seks, tetapi juga menahan keinginan-keinginan kita. Janganlah kita memperturutkan segala keinginan.
Alhamdulillah, suasana silaturahmi akrab dan santai. Diujung silaturahmi, kami masuk ruangan dengan latar foto Sultan Banten, dan membacakan pernyataan Sultan Banten terkait kasus PIK-2. [].
NB.
LAMPIRAN PERNYATAAN SULTAN BANTEN:
BANTEN BERSATU, BANTEN TAK AKAN PERNAH RELA UNTUK DIJAJAH, BANTEN BERSATU TAK BISA DIKALAHKAN!
(Banten Bukan Singapore, Selamanya Tidak Akan Pernah Menjadi Singapore)
Hari ini kami mendengar secara seksama, berbagai derita dan nestapa rakyat Banten yang dirampas haknya.
Negara yang semestinya terdepan melindungi rakyat, tak maksimal dalam menunaikan kewajibannya.
Kesultanan Banten perlu mengambil sikap, sebagai bentuk perlindungan dan pengayoman kepada segenap rakyat Banten, dengan mengeluarkan pernyataan sebagai berikut:
1. Kesultanan Banten, menyeru persatuan dan kesatuan segenap Ulama, Tokoh, Akademisi, Pengusaha, dan segenap elemen rakyat Banten, untuk bahu membahu dan saling tolong menolong, membela hak, harkat dan martabat Rakyat Banten.
2. Kesultanan Banten mengajak segenap elemen anak bangsa, untuk peduli pada persoalan ancaman Kedaulatan Negara dan Rakyat, baik yang terjadi di Wilayah Banten maupun di berbagai wilayah NKRI lainnya.
3. Kesultanan Banten mengucapkan terimakasih kepada segenap elemen anak bangsa yang selama ini telah terlibat aktif membela rakyat Banten, baik dari kalangan Purnawirawan TNI, Ulama, Aktivis, Mahasiswa, Kaum pergerakan, dan elemen bangsa lainnya, yang telah membesarkan hati dan menambah semangat perjuangan rakyat Banten.
4. Kesultanan Banten menyeru kepada segenap Raja dan Sultan di Nusantara, untuk kembali aktif membersamai perjuangan rakyat di Wilayahnya masing-masing, demi menunaikan amanah dari para Raja dan Sultan terdahulu.
Demikian amaran disampaikan.
Banten, 28 Februari 2025.
Atas Nama Kesultanan Banten
TTD
Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja, MBA.
(Sultan Banten ke-18)
Artikel Terkait
Benteng Perlindungan Koruptor di Bea Cukai Dibongkar Purbaya: Fakta Korupsi POME Terungkap
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Pengamat: Alasan Minim Kontroversi Tidak Relevan
Misteri Kematian Jaksa Agung Baharuddin Lopa: Gagal Berantas Korupsi dalam 1 Bulan?
Gempa Magnitudo 4.9 Guncang Meulaboh Aceh, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami