PARADAPOS.COM - Pegiat media sosial Jhon Sitorus menyoroti Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel yang dianggap tidak menepati janjinya setelah gagal menyelamatkan buruh Sritex dari pemutusan hubungan kerja (PHK).
Jhon menilai salah satu kesalahan besar Presiden Prabowo Subianto adalah tidak benar-benar mengenal sosok para menterinya, termasuk dalam hal kebijakan ketenagakerjaan.
"Salah satu kesalahan terbesar Prabowo adalah dia tidak mengenal siapa menteri-menterinya," ujar Jhon di X @JhonSitorus_18 (4/3/2025).
"Urusoan ketenagakerjaan diserahkan ke Noel, bukannya mengurangi pengangguran malah nambah pengangguran," tambahnya.
Ia juga mengkritik janji Noel yang sebelumnya mengaku siap mundur jika perusahaan tekstil Sritex benar-benar bangkrut. Namun, hingga kini janji tersebut belum direalisasikan.
"Janji mundur sebagai menteri jika Sritex bangkrut ternyata hanya sekadar lip service semata kepada karyawan Sritex," tandasnya.
Jhon bilang, kehadiran menteri-menteri seperti Noel justru semakin merusak citra Prabowo di tengah berbagai kontroversi, termasuk pernyataan "Ndasmu" yang sempat menuai kritik publik.
"Menteri-menteri sejenis ini malah hanya akan semakin merusak citra Prabowo ditengah kontroversi ucapan ndasmu," kuncinya.
๐๐
Salah satu kesalahan terbesar Prabowo adalah dia tidak mengenal siapa menteri2nya
Urusan ketenagakerjaan diserahkan ke Noel, bukannya mengurangi pengangguran malah nambah pengangguran
Janji MUNDUR sebagai menteri jika Sritex bangkrut ternyata hanya sekadar lip service semataโฆ pic.twitter.com/sln3U2OWFa
Saya tidak pernah bilang mundur, saya bilang lebih baik kehilangan jabatan daripada teman-teman di PHK sebagai bentuk keprihatinan...
Bisa aja si Noel ๐ pic.twitter.com/8IkF0fxymU
Sebelumnya, kabar mengejutkan datang dari dunia industri dan ritel di Indonesia beberapa waktu belakangan ini.
Bahkan, akun Instagram @nyinyir_update_official menyebut gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang melanda beberapa perusahaan besar, termasuk KFC Indonesia, Yamaha, Sanken, hingga Sritex.
Ribuan pekerja kehilangan mata pencaharian akibat berbagai faktor, mulai dari kerugian finansial hingga penutupan pabrik.
Industri alat musik ikut terkena imbas PHK besar-besaran. Yamaha, melalui divisi musiknya di Indonesia, mengumumkan rencana penutupan dua pabriknya pada tahun 2025.
Akibatnya, sebanyak 1.100 pekerja harus kehilangan pekerjaan.
Artikel Terkait
BMKG dan BNPB Modifikasi Cuaca Cegah Banjir Jakarta, Jabar, Jateng
Pembunuhan Tetangga di Muara Sabak Timur, Tewas Disabet Parang Akibat Cekcok
Maling Motor di SDN Lebak Terekam CCTV, Pelaku Berani Salam Guru Sebelum Beraksi
Warga Tuban Rugi Jutaan Rupiah! Motor Brebet & Tak Bertenaga Usai Isi Pertamax