Ambisi Gibran Bawa AI ke SMA hingga TK Jadi Sorotan Publik: Konyol dan Membahayakan, Wapres Makin Oleng!

- Senin, 24 Maret 2025 | 06:00 WIB
Ambisi Gibran Bawa AI ke SMA hingga TK Jadi Sorotan Publik: Konyol dan Membahayakan, Wapres Makin Oleng!

PARADAPOS.COM - Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) bukan lagi sekadar teknologi masa depan, melainkan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari saat ini.


Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan bahwa generasi muda harus siap menghadapi revolusi AI dengan membekali diri sejak dini. 


Oleh karena itu, ia tengah mengupayakan agar generasi muda lebih akrab dengan teknologi AI, terutama di tingkat SMA.


"Kami dalam upaya sosialisasi dan juga membumikan AI di tingkat SMA," ujar Gibran dalam acara Talkshow & Showcase Inovasi Artificial Intelligence (AI) bertajuk Artificial Intelligence: Shaping Indonesia’s Future di Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang, Kamis (20/3/2025).


Pembelajaran AI Usia Dini


Namun, Gibran tak ingin berhenti di SMA. Ia bercita-cita agar AI dapat diperkenalkan lebih awal, bahkan sejak usia dini.


"Harapannya nanti ke depan bisa SMP, SD sampai TK mungkin," katanya dengan penuh optimisme.


Sebagai langkah awal, AI akan dikenalkan dengan cara yang sederhana dan menyenangkan agar lebih mudah dipahami.


"Jadi kemarin kita belajar yang basic-basic dulu lah. Basic-basic untuk prompting dan lain-lain. Lalu membuat video-video atau grafis-grafis yang lucu-lucu. Dan juga menggunakan beberapa tools untuk menyelesaikan persoalan-persoalan matematika dan lain-lain," jelasnya.


Menurutnya, pendekatan ini akan membantu generasi muda untuk lebih akrab dengan AI sebelum mereka benar-benar mendalami teknologi tersebut.


"Intinya untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas," tegas Gibran.


Fakultas AI Pertama di Indonesia


Di kesempatan yang sama, Gibran juga menyoroti langkah besar UPH yang baru saja meresmikan Fakultas AI pertama di Indonesia pada awal Maret lalu.


"Saya sangat mengapresiasi karena UPH yang pertama punya fakultas AI di Indonesia," ungkapnya di Gedung D UPH.


Gibran mengaku senang melihat UPH menjadi institusi pendidikan yang sigap merangkul perkembangan teknologi, terutama AI. 


Ia mengingatkan bahwa negara-negara lain sudah lebih dulu bergerak cepat dalam mendorong generasi muda untuk memanfaatkan AI.


"Di negara-negara lain, pemerintahnya sudah mendorong anak-anak muda untuk menggunakan AI. Kita enggak boleh ketinggalan," ujarnya.


Ia juga menegaskan bahwa AI bukan ancaman bagi manusia, melainkan alat untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas.


"Manusia yang tidak menggunakan AI akan dikalahkan oleh manusia yang menggunakan AI," tambahnya.


Fakultas AI di UPH hadir dengan kurikulum berstandar internasional, mengusung berbagai topik penting seperti Machine Learning, Computer Vision, Natural Language Processing, hingga Ethical AI. 


Dengan pendidikan AI yang lebih terstruktur, generasi muda Indonesia diharapkan mampu menjadi talenta digital yang siap bersaing di kancah global.


Dengan perkembangan pesat teknologi saat ini, langkah-langkah yang diambil Gibran dan institusi pendidikan seperti UPH menjadi bukti bahwa Indonesia tidak tinggal diam dalam menghadapi era kecerdasan buatan. 


Kini, pertanyaannya bukan lagi apakah AI akan mengubah dunia, tetapi seberapa siap kita untuk ikut membentuk masa depan dengan AI?


Gibran Dorong AI di Sekolah, Tapi Apakah Ini Langkah yang Tepat?


Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengusulkan agar kecerdasan buatan (AI) dimasukkan sebagai bagian dari kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah Indonesia. 


Langkah ini diklaim sebagai upaya untuk memastikan bahwa generasi muda tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi global yang semakin pesat.


Gibran menekankan bahwa guru dan siswa harus segera beradaptasi dengan AI agar tidak ketinggalan zaman. 

Halaman:

Komentar