DISOROT! Lebaran Politik Trio Die Hard Jokowi di Solo, Sedang Merencanakan Kejadian Besar, Apa Itu?

- Rabu, 02 April 2025 | 17:30 WIB
DISOROT! Lebaran Politik Trio Die Hard Jokowi di Solo, Sedang Merencanakan Kejadian Besar, Apa Itu?


Sedangkan Budi Arie hadir di hari lebaran kedua meski dibungkus silaturahmi namun sulit untuk tidak disebut moment Lebaran Politik sehubungan dengan perannya selama masa pemerintahan Jokowi.


Sorotan terhadap penyataan Luhut Binsar Panjaitan yang dianggap “pasang badan” oleh banyak orang.


Kembali ke soal kehadiran Luhut Panjaitan di open house nya Jokowi, sinyal politik yang yang menjadi sorotan jurnalis dan nitizen dengan mengeluarkan pernyataan yakni:


Jokowi tidak pernah melanggar konstitusi. Penyataan Luhut Panjaitan langsung nge-gas sehingga dianggap jurnalis dan nitizen Luhut pasang badan.


“Saya kan pembantu Presiden Jokowi selama 10 tahun,  saya saksi hidup, saya ulangi lagi: saya saksi hidup dan sebagai tentara saya tidak melihat ada pelanggaran-pelanggaran secara konstitisi yang dilakukan Presiden Jokowi pada waktu itu. 


Saya harus katakan ini agak keras sedikit karena menurut saya sudah ada terlalu banyak yang keluar koridor,  pengamat-pengamat tanpa data yang jelas membuat keruh, mempersulit  pemerintahan Presiden Prabowo. 


Kita harus memberikan suasana kekompakan di pemerintahan Presiden Prabowo. Kita beri kesempatan beliau untuk mengatur sebagai pemimpin.”


Dikemukakan Hersubeno, dari pernyataan Luhut Panjaitan yang mengatakan sebagai pembantu Jokowi selama 10 tahun, sebagai latar belakang militer, tidak ada pelanggaran konstitusi yang dilakukan Jokowi, dia menyalahkan pengamat-pengamat dianggap membuat gaduh karena menyoroti Jokowi dan menganggu kerja Kabinet Merah Putih pemrontahan Prabowo yang sedang dilaksanakan.


“Dari pernyataan Luhut Panjaitan tersebut tidak salah kalau kemudian orang menafsirkan bahwa kunjungan Luhut di open house Jokowi itu sebagai kunjungan politik dan mengapa pas nge-gas pasang badan saat mengatakan Jokowi tidak pernah melanggar konstitusi,”  Hersubeno menegaskan.


Lantas Hersubeno menanyakan apakah ini kaitannya dengan maraknya tuntutan dari Koalisi Masyarakat Sipil maupun mahasiswa untuk Adili Jokowi. 


Namun belakangan ini isue Adili Jokowi sesungguhnya mulai menghilang atau tidak ada lagi disebut setelah ramainya unjuk rasa menolak Revisi Undang-Undang TNI.


Jadi, penyataan Luhut Panjaitan di media semacam untuk kembali mengungkit perannya Jokowi. 


Bukan hal mengejutkan kalau Luhut Panjaitan pasang badan dengan menekankan Jokowi tidak pernah melanggar konstitusi.


“Yang jelas sekarang ini momen pelanggaran konstitusi yang paling nyata itu adalah duduknya Gibran Rakabuming Raka putra sulungnya Mantan Presiden Jokowi menjadi wakil presiden karena prosesnya maju mencalonkan sebagai wakil presiden kan itu melanggar konstitusi yakni dengan merekayasa keputusan di Mahkamah Konstitusi yang pada waktu itu MK dipimpin Anwar Usman adik iparnya Jokowi,” ungkap Hersubeno.


“Media dan nitizen kemudian menyebutnya anak haram konstitusi. Kalau Gibran anak haram konstitusi, siapa bapaknya? Kan kira-kira begitu. Jawabannya bapaknya ya Pak Jokowi yang pada waktu itu Presiden RI,” jelas Hersu panggilan akrabnya.


“Dari sini saja jelas kita bisa tahu kehadiran Luhut membawa pesan politik meskipun dia menyatakan mendiskusikan banyak hal. Meskipun Luhut bertemu Jokowi lama 1 setengah jam pastinya ada yang serius,” tandas Hersu.


👇👇


tags


Sumber: JakartaSatu

Halaman:

Komentar