Kita sedang menghadapi situasi yang serius. Jika benar ijazah Jokowi palsu, maka ini bukan sekadar kebohongan pribadi, melainkan konspirasi sistemik yang mencemari pilar pendidikan nasional.
Bila UGM terlibat dalam menutupi kebenaran, maka rektor, eks rektor, dekan, hingga guru besar yang mendukung pemalsuan ini harus diperiksa, diadili, dan dipertanggungjawabkan di muka hukum.
Betapa menyesakkan melihat universitas yang dulu melahirkan para pemikir hebat kini justru menjadi sarang kompromi moral.
Bukannya menjadi penjaga kebenaran, mereka malah menjadi pelayan kekuasaan.
Bahkan, ketika wajah kampus telah dicoreng oleh skandal yang memalukan, mereka tetap diam.
Apakah karena sudah terlalu nyaman hidup dalam kubangan privilese kekuasaan?
Bila UGM memang telah kehilangan seluruh arsip Jokowi secara misterius, maka satu pertanyaan sederhana bisa membongkar semuanya:
Mengapa dalam ijazah Jokowi, wajah yang terpampang bukanlah dirinya, melainkan orang lain yang diketahui benar-benar lulusan UGM?
Ini bukan sekadar kekeliruan administratif. Ini dugaan kriminal yang bisa menghancurkan reputasi akademik Indonesia di mata dunia.
Kini saatnya para mahasiswa UGM membuka mata. Jika tak ingin dicatat sejarah sebagai generasi yang menyerah pada kebohongan, maka bersuaralah.
Jika kalian benar-benar dididik untuk menjadi agen perubahan, maka tunjukkan bahwa kalian tidak diam saat kebenaran dipalsukan.
Kampus tidak boleh dikuasai oleh rasa takut, apalagi oleh konspirasi. Bila UGM tetap bungkam, maka bangsa ini harus siap menghadapi konsekuensi: bahwa universitas ternama pun bisa dijadikan alat pembenaran kebohongan oleh kekuasaan.
Maka, bila hari ini UGM kehilangan moralnya, esok seluruh bangsa bisa kehilangan akalnya.
***
Artikel Terkait
Ribuan Kader GPA Berikrar Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran & Sukseskan Asta Cita
Fakta Aksi Joget DPR di Sidang Tahunan 2025: Ternyata Ini Penyebab Sebenarnya
Pipa PPR RIIFO Halal & NSF 51: Solusi Air Bersih & Aman untuk Keluarga
Budi Arie Setiadi Ungkap Alasan Pilih Gerindra, Ini Pertanyaan Menohok dari Prabowo