Baru Terungkap! Ini Kesaksian Teman Satu Angkatan Jokowi di UGM Soal Ijazah Palsu

- Kamis, 15 Mei 2025 | 10:10 WIB
Baru Terungkap! Ini Kesaksian Teman Satu Angkatan Jokowi di UGM Soal Ijazah Palsu




PARADAPOS.COM - Polemik seputar tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Jokowi terus bergulir. 


Namun, kali ini, bantahan datang langsung dari orang yang mengaku sebagai satu angkatan dengan Jokowi saat kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Andi Pramaria.


Andi secara tegas menyatakan bahwa dirinya adalah teman satu angkatan sekaligus mengikuti proses perkuliahan dan wisuda bersama Jokowi.


Ia merasa tudingan ijazah palsu terhadap Jokowi bukan hanya menghina mantan presiden, tetapi juga mencoreng nama baik para alumni UGM angkatan tahun tersebut.


“Kalau ijazah (Jokowi) palsu, saya yakin ijazah saya juga palsu,” ujar Andi dikutip dari unggahan akun X @sarah_pndjtn (15/5/2025).


"Benar kan pak yah? Karena saya kuliah bareng pak Jokowi. Saya wisuda bareng pak Jokowi," tambahnya.


Menurutnya, ijazah miliknya dan milik Jokowi hampir identik dalam format dan desain.


"Ijazah saya dengan pak Jokowi juga persis. Kecuali foto dan nomornya,” jelas Andi.


Andi juga menanggapi keraguan publik soal penggunaan font dan tampilan ijazah yang dianggap mencurigakan.


Ia menegaskan bahwa sebagai mahasiswa, mereka menerima ijazah dalam format resmi yang disiapkan pihak universitas tanpa pernah mempertanyakan jenis font atau desainnya.


“Menyangkut font, mahasiswa kalau ditanya ini fontnya tidak tahu karena kami terima ijazah itu dari universitas, ya begini,” ucapnya.


Ia juga menekankan bahwa tanggal yang tertera di ijazah miliknya sama persis dengan yang dimiliki Jokowi, yakni 5 November 1985, meskipun prosesi wisuda dilakukan pada 19 November di tahun yang sama.


“Ijazah saya ini sama dengan pak Jokowi ya, tanggal 5 November tahun 1985. Tapi kami diwisuda 19 November 1985,” ungkapnya.


Lebih lanjut, Andi menyayangkan sikap pihak-pihak yang terus melayangkan tuduhan tanpa dasar yang kuat. Ia menyebut tindakan itu telah melampaui batas.


“Kalau pak Jokowi begitu (membuat laporan), yah sebesar-besarnya pastikan ada batasnya. Kalau dilihat statement-nya, saya ini sudah dihina sehina-hinanya. Berarti beliau sudah habis kesabaran,” tandasnya.


👇👇



Sebelumnya, Jokowi menyampaikan kekecewaannya terhadap tudingan ijazah palsu yang dialamatkan kepadanya.


Ia merasa sangat direndahkan dengan tuduhan tersebut, dan menegaskan bahwa ijazahnya bukanlah subjek yang pantas dijadikan bahan penelitian.


“Ini kan bukan objek penelitian. Ini sudah menghina saya sehina-hinanya. Sudah menuduh ijazah itu ijazah palsu. Sudah merendahkan saya serendah-rendahnya,” kata Jokowi di kediamannya, Solo, Jawa Tengah, Senin kemarin.


Tudingan ini berasal dari sejumlah pihak termasuk Roy Suryo dan kawan-kawan, yang sebelumnya menyuarakan keraguan terhadap keaslian ijazah Jokowi.


Atas hal ini, mantan wali kota Solo itu telah menempuh jalur hukum dengan melaporkan mereka ke Polda Metro Jaya pada Rabu, 30 April 2025.


Jokowi menyatakan bahwa seluruh proses akan diserahkan kepada penegak hukum. Ia percaya pengadilan akan menjadi tempat untuk menguji kebenaran secara objektif.


“Nanti bisa dibuktikan lewat proses hukum. Kita lihat proses di pengadilan seperti apa. Nanti akan menjadi pembelajaran bagi kita semua,” sebutnya.


Bukannya memperdebatkan persoalan ijazah, Jokowi mengajak seluruh pihak untuk memusatkan perhatian pada tantangan besar yang tengah dihadapi bangsa, khususnya dalam bidang ekonomi global.


Ia menekankan pentingnya persatuan dan kerja sama, terutama di kalangan elite dan masyarakat luas.


"Dan menurut saya hari ini dalam tantangan global yang sangat berat, yang diperlukan negara kita kompak, saling berangkulan, menjaga kesatuan dan persatuan, terutama elit dan seluruh masyarakat," tambahnya.


Sumber: Fajar

Komentar