MISTERI Identitas Teman Jokowi Disebut Memiliki Dokumentasi Lengkap Wisuda UGM, Orang Berpengaruh?

- Senin, 19 Mei 2025 | 17:15 WIB
MISTERI Identitas Teman Jokowi Disebut Memiliki Dokumentasi Lengkap Wisuda UGM, Orang Berpengaruh?




PARADAPOS.COM - Kasus ijazah palsu yang menyeret nama Joko Widodo atau Jokowi hingga saat ini masih terus bergulir.


 Berbagai pihak mengklaim memiliki bukti kuat yang menyebutkan ijazah tersebut asli dan palsu.


Satu datang dari Andi Pramaria, pria yang mengaku sebagai teman kuliah mantan Presiden RI Joko Widodo.


Ia mengungkapkan sosok teman yang memiliki dokumentasi lengkap saat wisuda Universitas Gadjah Mada (UGM).


Pernyataan itu ia sampaikan saat menanggapi polemik mengenai keaslian ijazah Jokowi.


Menurut Andi, Jokowi memiliki sejumlah teman kuliah seangkatan yang dapat menjadi saksi bahwa dirinya benar-benar kuliah di UGM.


“Kemudian, beberapa orang, kalau enggak salah 11 orang itu lulus bareng dan diwisuda bareng di tanggal 19 November 1985. Kalau masuknya, ya memang tahun 1980,” ujar Andi.


Ketika ditanya apakah para lulusan tersebut memiliki dokumentasi wisuda, Andi menyebut bahwa pada tahun itu hanya satu orang teman mereka yang memiliki tustel atau kamera.


Orang itulah yang memiliki foto-foto lengkap momen wisuda.


“Jadi yang punya dokumentasi lengkap itu ya memang beliau.”


Namun hingga kini, identitas teman Jokowi yang disebut satu-satunya memiliki kamera saat itu masih menjadi misteri.


Andi Pramaria Bersaksi, Pernah Kuliah Bareng Jokowi di UGM dan Sama-sama Wisuda 19 November 1985


 Andi Pramaria, salah satu rekan seangkatan Joko Widodo (Jokowi).


Andi Pramaria bersaksi bahwa ia pernah kuliah bersama Jokowi di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan mereka sama-sama wisuda pada 19 November 1985.


"Saya betul-betul menyaksikan dan berbarengan dengan Pak Jokowi pada waktu kuliah sampai lulus. Wisuda juga bareng." 


"Kalau di foto yang beredar, Pak Jokowi nomor dua dari kanan, saya nomor dua dari kiri," ungkap Andi saat ditemui wartawan di rumahnya di Jalan Panji Wangko, Panji Tilar, Kekalik, Kota Mataram, Sabtu (17/5/2025).


Dalam beberapa hari terakhir, Andi cukup sibuk meladeni permintaan wawancara dari media terkait ijazah Jokowi.


Mantan Kepala Dinas Kehutanan dan Perdagangan Provinsi NTB ini mengaku tidak bisa memastikan keaslian ijazah Jokowi pada saat ini.


Namun, ia menegaskan bahwa mereka berdua masuk kuliah dan wisuda di Fakultas Kehutanan UGM secara bersamaan.


Andi juga menunjukkan ijazahnya yang dicetak dengan jenis huruf Times New Roman, seperti yang dipermasalahkan Roy Suryo dan pihak lainnya yang menuding ijazah Jokowi palsu.


Ia menjelaskan bahwa sebagai mahasiswa pada saat itu, mereka hanya menerima ijazah tanpa bisa protes mengenai jenis huruf yang digunakan.


"Percetakan yang digunakan kampus atau ijazah dicetak rata-rata di Percetakan Perdana," tambahnya. 


Lebih lanjut, Andi berani menyatakan bahwa jika dilihat dari nilai sejarah dan historis, ia percaya bahwa ijazah Jokowi adalah asli, asalkan sama dengan miliknya.


Ia juga mengklarifikasi bahwa Kasmojo, yang sempat disebut Jokowi sebagai dosen pembimbing skripsinya, bukanlah dosen pembimbing skripsi Jokowi.


"Pak Kasmojo adalah dosen pembimbing kartu rencana studi (KRS) dan hanya sebagai asisten dosen. Pembimbing skripsi Jokowi adalah Prof Sumitro," ujar Andi. 


Andi menunjukkan sejumlah foto-foto kuliahnya bersama Jokowi, termasuk foto wisuda yang beredar di media sosial.


"Saya tidak ada albumnya, ini memang disebarkan di grup WhatsApp alumni angkatan kami," katanya.


Ketika ditanya tentang Hari Mulyono, yang disebut-sebut mirip dengan Jokowi, Andi menunjukkan foto wisuda tetapi tidak menemukan foto Mulyono.


Ia menegaskan bahwa keduanya memiliki perbedaan yang jelas. 


"Jauh ya, beda. Pak Jokowi itu kurus, tetapi Hari Mulyono itu agak gemuk," ungkapnya. 


Andi menambahkan bahwa Mulyono adalah rekan seangkatan mereka di Fakultas Kehutanan dan merupakan sepupu Jokowi yang menikah dengan adik kandung Jokowi, Idayati.


Mulyono merupakan suami pertama Idayati sebelum meninggal dunia, dan Idayati kemudian menikah lagi dengan Ketua MK, Anwar Usman.


Andi juga menyampaikan bahwa 67 orang alumni angkatan 1980 di Fakultas Kehutanan saling akrab dan sering berdiskusi bersama.


"Kita sering ngobrol, ya ketawa-ketawa gitulah. Kita akrab sampai sekarang," ujarnya. 


Mantan Kepala Dinas yang kini bertugas di UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Dinas Koperasi (Balatkop) Provinsi NTB ini mengabarkan bahwa angkatannya akan mengadakan reuni pada Juni 2025.


Ketika ditanya apakah Jokowi masih ikut grup WhatsApp angkatan, Andi menyatakan bahwa Jokowi sudah lama tidak aktif di grup tersebut karena kesibukannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. 


Meski demikian, grup WhatsApp tersebut dinamai 'Spirit 80' oleh Jokowi.


Dalam kesempatan itu, Andi menegaskan bahwa ia bukan bermaksud membela Jokowi, tetapi ingin menginformasikan bahwa ia adalah rekan kuliah Jokowi dan tidak dapat memastikan keaslian ijazah yang dimiliki Jokowi pada saat ini.


Alasan Jokowi Mengaku Jurusan Teknologi Kayu


Hal itu diungkapkannya karena menanggapi sejumlah komentar sinis terhadap Jokowi, termasuk dari Roy Suryo.


Andi merupakan pejabat widyaiswara di Kantor Balatkop UKM dan pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).


Ia mengaku sering berinteraksi dengan Jokowi saat keduanya masih menjadi mahasiswa di Fakultas Kehutanan UGM. Karena itu, Andi menyatakan dirinya siap menjadi saksi sejarah kehidupan perkuliahan Jokowi.


“Satu fakultas [dengan Jokowi]. Satu angkatan,” kata Andi dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Inews, Kamis (15/5/2025).


Namun, saat ditanya apakah mereka berada di jurusan yang sama, Andi menjelaskan bahwa di Fakultas Kehutanan UGM sebenarnya tidak ada sistem jurusan secara resmi.


“Gini, kalau di Fakultas Kehutanan UGM itu, sebenarnya tidak ada jurusan,” ujarnya.


Ia lalu mengungkapkan dugaan alasan di balik pengakuan Jokowi mengenai Jurusan Teknologi Kayu.


“Kita mengaku jurusan itu karena kita itu memilih sendiri. Jadi, misalnya Pak Jokowi konsentrasinya pada teknologi kayu, ya memang dia akhirnya ngakunya Jurusan Teknologi Kayu.”


“Kalau saya ngakunya jurusannya apa? Silvikultur. Karena saya penginnya itu dan saya memilih mata kuliah yang mengarah ke sana,” lanjutnya.


Jurusan Teknologi Kayu diklaim tidak ada di UGM


Pada tanggal 19 Desember 2017 Jokowi pernah mengunjungi Fakultas Kehutanan UGM.


Dalam pidatonya di sana, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada Kasmudjo yang disebut sebagai dosen pembimbingnya di Jurusan Teknologi Kayu.


“Sekali lagi Pak Kasmudjo, saya mengaturkan terima kasih karena bimbingan Bapak di Jurusan Teknologi Kayu, saya bisa menyelesaikan skripsi saya,” ujar Jokowi dalam tayangan video Kompas TV.


Sementara itu, pakar telematika Roy Suryo mengklaim tidak pernah ada Jurusan Teknologi Kayu di UGM.


“Nama jurusan yang disebutkan [Jokowi] saja salah. Namanya Teknologi Kayu, katanya, padahal Jurusan Teknologi Kayu itu enggak pernah ada di Fakultas Kehutanan. Ini artinya mahasiswa apa gitu, loh,” kata Roy dalam video yang tayang di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, 25 April 2025.


Sumber: Tribun

Komentar