Keterangan Polisi Soal Tersangka Pengerusakan Makam di Bantul Patahkan Narasi Abu Janda!

- Rabu, 21 Mei 2025 | 13:45 WIB
Keterangan Polisi Soal Tersangka Pengerusakan Makam di Bantul Patahkan Narasi Abu Janda!

"Kadang tidur di gubuk. Jam sekolahnya juga tidak menentu," ujarnya.


Untuk menentukan pendekatan hukum terhadap pelaku yang masih di bawah umur, polisi akan melibatkan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Sleman.


Sembari menunggu proses penyidikan dan asesmen kejiwaan, ANF dititipkan di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) Dinas Sosial DIY.


"Pada pelaku saat ini masih dilakukan pendalaman, pemeriksaannya juga melibatkan balai pemasyarakatan dan sebagainya untuk menentukan langkah-langkah berikutnya," kata Basungkawa.


ANF dijerat dengan Pasal 179 KUHP tentang penodaan kuburan atau perusakan tanda isyarat kuburan dengan ancaman pidana maksimal satu tahun empat bulan penjara.


Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, makam siapapun entah itu Nasrani atau Muslim atau siapa pengerusakan itu sesuatu yang tidak masuk akal, yang tidak mungkin dilakukan oleh orang yang memiliki pemahaman agama yang baik.


"Saya pastikan yang melakukan pengrusakan makam ini pasti tidak ngerti ajaran agama, saya berani memastikan itu, atas dasar apa. Nasrani, Muslim atau manusia jenis apapun adalah mahluk Tuhan yang berhak menghuni di bumi ini," katanya.


Bupati Bantul mengatakan, agama apapun berhak menghuni di bumi ini, dan agama apapun tidak pernah memerintahkan untuk pengrusakan makam.


"Agama apapun, dan saya yakin itu. Jadi kalau misalnya (pengrusakan) karena berbeda keyakinan maka dia tidak memahami, yang berhak menilai itu hanya Tuhan, dan Tuhan memperbolehkan siapapun yang tinggal di bumi-Nya," katanya.


Keterangan polisi atas tersangka pengerusakan makam berbeda dengan narasi terkait SARA yang dibangun oleh pegiat media sosial Permadi Arya lewat unggahannya di Instagram pada Senin (19/5/2025). 


Lewat akun @permadiaktivis2, Permadi yang kerap disapa Abu Janda itu mengunggah ulang konten dari Merapi Uncover yang berisi foto-foto makam yang rusak.


Permadi menyebut simbol salib di pemakaman di Bantul sengaja dirusak orang. Ia pun juga menotif unggahannya ke akun Menteri Agama Nasaruddin Umar.


👇👇


KERJA MEREKA berfokus pada PROVOKASI dan menciptakan KETEGANGAN-KETEGANGAN, atau mengeringkan ilalang, sekali sulut TERBAKAR semuanya.
Patut diduga mereka adalah agen intelijen asing, atau minimal kolaboratornya.


Sumber: Republika

Halaman:

Komentar