PARADAPOS.COM - Bareskrim Polri menyetop penyelidikan kasus ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) karena tidak memenuhi unsur pidana.
Bareskrim mengungkap sejumlah hasil penyelidikan, di antaranya soal skripsi dan ijazah Jokowi saat kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Arsip Skripsi Jokowi Baru Diunggah UGM pada 2019
Dikutip dari detikNews, Bareskrim Polri mengungkapkan skripsi S1 Jokowi diarsip secara digital dalam sistem aplikasi elektronik PTD UGM pada 2019. Polisi menjelaskan aplikasi PTD itu baru dimiliki UGM pada 2010.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, menyebut digitalisasi arsip skripsi Jokowi sengaja didahulukan UGM karena bangga alumninya menjadi presiden.
"Oleh admin karena wujud kebanggaan dari fakultas kehutanan ada yang menjadi tokoh nasional, menjadi presiden, oleh admin di-upload dan itu hanya satu-satunya yang di-upload," kata Djuhandhani dalam jumpa pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2025).
Perihal skripsi Jokowi baru didigitalisasi pada 2019 sempat menjadi polemik karena Jokowi dinyatakan lulus dari UGM jauh sebelum itu.
Djuhandhani menyebut hingga kini UGM baru bisa mengunggah skripsi alumni tahun 1990. Digitalisasi itu, kata dia, masih berproses hingga saat ini.
Ditanya apakah arsip digital itu bisa diakses umum, Djuhandhani menyebut pihak UGM melakukan pembatasan.
Namun dia tak menjelaskan lebih jauh dan hanya menyebut hal itu menjadi kebijakan internal kampus.
"Untuk akses beberapa hal terkait data-data yang ada di UGM, itu memang sebagian bisa diakses, namun ada juga yang tidak bisa diakses oleh publik. Karena ini juga menyangkut rumah tangga UGM sendiri yang mungkin bisa lebih jauh," ucapnya.
Jokowi Mendaftar dan Masuk Fakultas Kehutanan UGM 1980
Lebih lanjut, Djuhandhani mengatakan Jokowi benar pernah mendaftar dan masuk Fakultas Kehutanan UGM. Bareskrim mengungkap sejumlah bukti.
Artikel Terkait
Latihan Lanjutan Pilot A400M TNI AU di Indonesia: 130 Jam Terbang Didampingi Airbus
KPK Diminta Periksa Jokowi dan Luhut, Diduga Ada Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh
Perbaikan Jalur Rel Kaligawe Semarang 3-5 November 2025: Jadwal & Rute Alternatif
Petani di Lombok Barat Tewas Tersengat Listrik Saat Tebang Pohon Pisang, Ini Kronologinya